Atasi Rob Semarang, Bendung Karet Kanal Barat Ditargetkan Rampung Januari 2019

Teknologi karet di sungai Kanal Banjir Barat (KBB) didatangkan langsung dari Amerika Serikat.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Sep 2018, 10:40 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 10:40 WIB
Drainase Buruk, Banjir Rob Genangi Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas
Warga menaiki becak untuk melintasi banjir rob di jalan Yos Sudarso Semarang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas (24/4). Banjir rob ini terjadi karena dipicu oleh salah satunya sistem drainase yang masih kurang baik. (Liputan6.com/Gholib)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana tengah menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur pengendali banjir di Kota Semarang. Salah satunya yakni bendung karet di sungai Kanal Banjir Barat (KBB).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, nantinya Kanal Banjir Barat berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang.

"Progresnya sudah sekitar 54 persen, dari 4 span (karet bendung), saat ini sudah terpasang 2 buah. Direncanakan pada hari Selasa nanti akan dibuka penutup bendungnya, dan mulai dibangun untuk sisi yang satu lagi. Diharapkan sekitar Januari 2019 sudah selesai pembangunannya," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/9/2018).

Dia menjelaskan, pada saat musim hujan, air yang masuk di Sungai KBB akan ditahan bendung tersebut. Saat ketinggian air mencapai elevasi 2,5 meter, maka air langsung didorong oleh karet bendungan ke hilir sungai dan masuk ke laut.

Sementara pada musim kemarau bendung karet sepanjang 155,5 meter tersebut juga berfungsi sebagai long storage yang dapat menampung sekitar 700 ribu m3 air.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wisata Air

Drainase Buruk, Banjir Rob Genangi Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas
Seorang pria berada di dekat becak di jalan Yos Sudarso Semarang yang terendam banjir di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas (24/4). (Liputan6.com/Gholib)

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Ruhban Ruzziyatno mengatakan, pengerjaan proyek pembangunan bendung karet KKB tersebut telah dilakukan sejak November 2017 lalu dengan nilai kontrak Rp 147,24 miliar. Konstruksi dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya dan Minarta.

Dikatakan Ruhban, dengan tetap terjaganya air di sungai tersebut nanti dapat digunakan sebagai untuk pemenuhan kebutuhan air baku dengan potensi sebesar 100 liter per detik. "Terutama untuk menyuplai kebutuhan air bagi warga di wilayah Barat Kota Semarang," ungkap dia.

Bendung karet KBB Kota Semarang terletak kurang lebih 3 km di bawah Bendung Simongan atau sekitar 1 km di atas jembatan ringroad. Nantinya diharapkan bendung karet yang melintang di sungai KBB juga bisa menjadi area wisata air yang baru di wilayah tersebut.

 

Teknologi AS

Drainase Buruk, Banjir Rob Genangi Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas
Warga membawa sepedanya melintasi banjir rob di jalan Yos Sudarso Semarang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas (24/4). Banjir akibat pasang air laut masih terjadi di sejumlah titik kota Semarang. (Liputan6.com/Gholib)

Ruhban mengungkapkan, teknologi karet pada bendung tersebut didatangkan langsung dari Amerika Serikat. Menurutnya dari sisi teknologi, masa umur pakai karet tersebut lebih lama karena terlindungi panel baja.

Selain itu waktu untuk menaikkan dan menurunkan muka air lebih cepat daripada bendung karet tanpa panel baja dan dapat dioperasikan sesuai kebutuhan atau elevasi muka air yg diinginkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya