Studi: Orang Baik Cenderung Lebih Gampang Bangkrut

Bersikap baik ternyata tak selamanya membawa keuntungan.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 17 Okt 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2018, 07:00 WIB
Uang
Ilustrasi uang (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bersikap baik ternyata tak selamanya membawa keuntungan. Para peneliti dari Columbia Business School dan University College London School of Management mengatakan, semakin baik seseorang, maka semakin mudah terperangkap ke dalam kesulitan finansial.

Studi yang kemudian dipublikasikan American Psychological Association menemukan bahwa orang-orang baik yang tinggi toleransi justru cenderung lebih mudah bangkrut. Studi tersebut menunjukkan orang baik justru akan tertinggal jika bicara soal uang.

Itu lantaran kepribadian yang mudah setuju dan mudah memaklumi orang lain cenderung memenuhi indikator-indikator kesulitan finansial. Kesulitan finansial yang dimaksud termasuk tabungan yang lebih rendah, dan utang yang cenderung lebih tinggi.

"Kami tertarik untuk memahami apakah sikap yang hangat dan baik, yang dalam studi kepribadian akademis digambarkan sebagai mudah memaklumi, berhubungan dengan kondisi finansial yang negatif," tutur Sandra Matz, Asisten Profesor di Columbia seperti dilansir dari studyfinds.org, Rabu (17/10/2018).

Menurutnya, dalam penelitian sebelumnya kebiasaan memaklumi banyak hal berhubungan erat dengan pendapatan yang rendah. Itu membuat tim peneliti terpacu untuk mengukurnya dengan indikator finansial yang tepat.

Dari penelitian tersebut, tim peneliti menemukan, bahwa mereka yang berkepribadian baik cenderung kurang miliki kemampuan negosiasi yang baik. Mereka juga kurang memahami pentingnya uang dalam kehidupannya.

"Dari penelitian ini, kami menemukan mereka yang baik berhubungan erat dengan tingginya utang, tingginya bunga utang, dan simpanan uang yang rendah. Itu lantaran mereka tidak begitu peduli dengan risiko keuangan yang dihadapi," terang Joe Gladstone, salah satu dosen di University College London School of Management.

Matz mengharapkan, hasil penelitian tersebut dapat membuat banyak orang memahami salah satu faktor penting yang memicu kesulitan finansial. Yang kemudian tentu saja berdampak negatif pada kesejahteraan hidup.

Simak video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya