Liputan6.com, Amsterdam - Miliarder terkaya Belanda bukanlah seorang punggawa teknologi atau konglomerat dengan bisnis di minyak sawit. Sosok terkaya di Negeri Tulip itu bukan pula seorang lelaki, melainkan ibu rumah tangga: Charlene de Carvalho-Heineken.
Nama Heineken pastinya mengingatkan banyak orang mengenai merek bir ternama dengan botoh hijaunya yang khas. Charlene adalah penerus keluarga Heineken yang memiliki perusahaan Heineken.
Advertisement
Baca Juga
Charlene merupakan anak tunggal dari bos Heineken, yaitu miliarder Freddy Heineken. Lahir pada tahun 1954, alumni sekolah hukum Universitas Leiden ini menghabiskan waktunya sebagai ibu rumah tangga, mengurus kelima anaknya di London dari hasil pernikahan dengan seorang bankir.
Menurut Money Makers, Charlene sebelumnya hanya bergantung pada penghasilan suaminya. Dia pun tidak terlalu terlibat dalam bisnis Heineken. Selain itu, Charlene cenderung low-profile, terutama sejak kasus penculikan yang menimpa ayahnya pada November 1983.
Charlene berasal dari keluarga yang terlalu protektif. Sang ayah tidak mengizinkannya ke Paris ketika masih muda atau pun tinggal sendirian saat kuliah. Dia pun sebetulnya benci belajar ilmu hukum.
Akhirnya dia bisa belajar Bahasa Prancis di Jenewa dan ilmu fotografi di New York City. Charlene juga sempat bekerja di agensi periklanan di London, demikian lansiran Forbes.
Semua berubah ketika ayahnya meninggal, dan Charlene mengontrol 25 persen saham Heineken dan menjabat posisi Direktur Eksekutif serta menjadi salah satu miliarder wanita terkaya di dunia. Saat ini, hartanya ditaksir mencapai USD 13,6 miliar atau Rp 206,4 triliun (USD 1 = Rp 15.178).
Kisah Miliarder Pria Termuda di Dunia
Ada lagi miliarder yang kaya raya berkat harta keluarga. Namun, miliarder muda satu ini cenderung lebih suka tampil di Instagram.
Gustav Magnar Witzøe merupakan miliarder termuda ketiga di dunia setelah kakak beradik Alexandra dan Katharina Andresen menurut daftar Forbes 2018. Ini berarti Gustav menjadi miliarder pria termuda di dunia.
Di usianya yang masih 26 tahun, Gustav sudah memiliki kekayaan sekitar USD 3 miliar atau Rp 45,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.237 per USD). Harta ini merupakan warisan dari bisnis ikan salmon keluarganya di Norwegia.
Dilansir dari Business Insider, Gustav memiliki lebih dari separuh perusahaan SalMar ASA, salah satu produsen salmon terbesar. Saham tersebut diberikan oleh ayahnya pada 2013 lalu. Ayah Gustav mendirikan SalMar pada tahun 1991.
Perusahaan tersebut menjadi perusahaan terdepan di bidang industrialisasi budidaya ikan di Norwegia, kini menjadi salah satu industri terbesar di negara itu. Hasilnya, Gustav yang merupakan anak bungsu Witzøe sekarang memegang perusahaan terbesar di Norwegia.
Sementara itu, anak sulung Witzøe merupakan salah satu top executive di SalMar, menjadi direktur proyek strategis. Memiliki gelar sarjana teknik, ia menjadi co-founder perusahaan yang menciptakan inovasi kemasan styrofoam untuk industri peternakan ikan, sebelum akhirnya masuk ke perusahaan keluarganya.
Advertisement