Ultah ke-90, Miliarder Ini Masih Gila Kerja

Meski Jim Pattison sudah memiliki harta USD 7 miliar, tetapi miliarder ini masih belum mau pensiun.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Okt 2018, 07:01 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 07:01 WIB
Fantastis, 10 Perusahaan Ini Beri Gaji Selangit untuk Anak Magang
Ilustrasi bekerja (pixabay.com)

Liputan6.com, Vancouver - Meskipun kehidupannya sudah makmur, miliarder Jimmy Pattison mengaku masih hobi bekerja setiap hari. Menurut miliarder berusia 90 tahun ini, pergi bekerja membuatnya senang.

"Saya berbahagia pergi bekerja tiap hari. Setiap orang berbeda-beda, saya lebih suka pergi bekerja, saya suka apa yang saya kerjakan dan saya terus lakukan," ujar Pattison seperti dilansir dari Global News.

Pattinson lahir pada 1 Oktober 1928 di Saskatoon, sebuah kota besar di wilayah tengah Kanada. Ia adalah pemimpin tunggal dari Jim Pattison Group, sebuah perusahaan konglomerasi di sektor penerbitan, konsumsi, hiburan, keuangan, dan lain sebagainya.

Pattison mengaku mulai bekerja ketika umurnya masih tujuh tahun. Ia tumbuh besar kala Depresi Besar melanda.

"Saya mulai bekerja ketika masih berumur tujuh tahun, menjual bibit-bibit untuk kebun," ucap pria yang memimpin 45 ribu pegawai ini.

Selayaknya banyak miliarder dermawan lainnya, Pattison memberikan sumbangan besar untuk isu sosial. "Saya selalu berusaha menyumbangkan 10 persen dari penghasilan saya, dan saya selalu begitu," terangnya.

Menurut Bloomberg Billionaire Index, kekayaan Jim Pattison berjumlah USD 7,27 miliar atau setara Rp 109,7 triliun (USD 1 = Rp 15.092).

 

* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.

 

 

Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.

Dulu Tukang Sapu, Sekarang Pria Ini Lebih Kaya dari George Soros

li-ka-shing-130513b.jpg
Li Ka Shing

Ada lagi miliarder senior yang dulunya berada dalam kondisi kemiskinan, namun sekarang sukses besar, bahkan tetap cinta bekerja sampai usia senja. 

Sebelum Jack Ma berjaya, sosok bernama Li Ka Shing sudah duluan dikenal sebagai orang paling tajir di Hong Kong, bahkan Asia. Seperti kisah-kisah para miliarder lainnya, Li Ka Shing juga punya kisah menarik tersendiri.

Dilansir Bloomberg, pria berusia 90 tahun ini ternyata sempat menjadi tukang sapu di pabrik. Pekerjaan itu dilakoninya di sebuah pabrik di Hong Kong sambil mengurus bapaknya yang sakit.

Sebetulnya, Li bukanlah kelahiran Hong Kong. Ia lahir di Guandong pada 29 Juli 1928 namun berpindah ke Hong Kong saat pasukan Jepang menginvasi provinsi tempat ia tinggal.

Pendidikan Li juga terhenti di SMA. Meskipun dalam hidupnya justru Li menyumbangkan banyak uang kepada unniversitas-universtias bergensi dunia seperti Universtitas Stanfrod, UC San Fransico, dan UC Berkeley.

Selain hobi menyumbang uang, Li juga terkenal dengan gaya sederhana. Salah satu orang terkaya di Asia ini tidak malu memamerkan jam tangannya seharga USD 500. Alasannya? Dengan jam murah meriah, ia tidak perlu repot hati-hati saat sedang beraktivitas. Padahal, kekayaannya mencapai ratusan miliar rupiah.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Li Ka Shing tercatat memiliki harta USD 33,1 miliar atau setara Rp 499,5 triliun (USD 1 = Rp 15.092). 

Kesuksesan Li berasal dari konglomerasi bisnis yang ia miliki. Bisnis awalnya adalah bunga plastik, kemudian akhirnya berkembang ke ranah properti, ritel, dan internet. Tak heran bila ia dijuluki Superman karena kehebatan bisnisnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya