Lari Pagi Jadi Obat Ampuh Melawan Stres

Demi jiwa dan raga yang sehat, petinggi Deutsche Bank selalu menyempatkan diri olahraga pagi di tengah kesibukannya dalam berdinas.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Nov 2018, 06:01 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2018, 06:01 WIB
Sepatu Olahraga Sepatu Lari
Ilustrasi Foto Sepatu Olahraga (iStockphoto)

Liputan6.com, New York City - Penawar yang sangat sederhana diberikan oleh petinggi Deutsche Bank agar pikiran tetap sehat dan melawan stres. Olahraga pagi, itulah yang ia sarankan, dan tak perlu gym, melainkan yang sederhana seperti lari pagi, bersepeda, dan renang.

Piers Constable yang menjabat sebaga direktur pelaksana Deutsche Bank di New York City berkata ia terus mengupayakan lari pagi, walaupun ia sedang dinas di luar negeri.

Dilaporkan Business Insider, lari pagi menjadi hal pertama yang dia lakukan saat tiba di kota yang baru. Ia pun rela bangun jam 5 pagi.

Hobinya adalah bersepeda, tetapi saat dinas, dia memilih melakukan lari pagi. "Sulit mendapatkan waktu untuk bersepeda ketika saya jauh dari rumah, tetapi saya selalu bisa berenang dan berlari," ucap Constable.

Olahraga seperti itu, bagi dirinya, adalah kombinasi ajaib karena bisa memperkuat tubuhnya melawan lelah akibat penerbangan dan efek jetlag.

Constable mengaku, olahraga rutin itu membantu menjernihkan pikirannya, menghilangkan stres, dan membuat mindset tetap positif. Dia pun masih hobi ikut maraton di tengah kesibukannya sebagai eksekutif Deutsche Bank.

Satu keuntungan lain yang ia dapat dari olahraga pagi adalah memberikan alasan agar tidak pesta sampai larut malam. Dia bisa memilih istirahat dan bersiap lari pagi.

"Mengetahui bahwa saya harus bangun untuk lari (pagi) juga memberikan alasan bagus untuk meninggalkan pesta cocktail sedikit lebih awal," jelasnya.

Tidak Olahraga Lebih Berbahaya Daripada Merokok dan Diabetes

Pasangan olahraga bersama (iStock)
Menurut studi, pria modern tidak lagi menyukai wanita bertubuh kurus. Lantas bentuk tubuh seperti apa yang disukai pria masa kini?

Tidak berolahraga mungkin menimbulkan risiko yang besar bagi kesehatan. Namun, hal tersebut ternyata jauh lebih berbahaya daripada merokok, diabetes, serta penyakit jantung.

Mengutip USA Today, sebuah penelitian di Cleveland Clinic mempelajari lebih dari 122 ribu pasien yang berpartisipasi dalam pengujian treadmill antara 1991 dan 2014.

Penelitian tersebut menunjukkan kesehatan kardiorespirasi yang lebih baik memiliki kaitan dengan umur yang lebih panjang. Sementara, kebugaran aerobik ekstrem memberikan manfaat terbesar. Terutama bagi orang berusia lebih dari 70 tahun dan penderita hipertensi.

Studi ini juga mengatakan, risiko yang ditimbulkan dengan tidak olahraga sama atau lebih tinggi daripada merokok atau diabetes.

"Kebugaran aerobik adalah sesuatu yang dapat dikontrol oleh sebagian besar pasien," kata ahli jantung Dr. Wael Jaber dari Cleveland Clinic. Mereka juga menemukan, dalam berolahraga tidak ada batasan seberapa banyak latihan yang harus dilakukan.

Penelitian tersebut diterbitkan pada 19 Oktober di Journal of American Medical Association Network Open.

Sekalipun banyak penelitian yang mendukung tentang pentingnya berolahraga, namun banyak masyarakat dunia yang tidak pernah cukup untuk melakukan kegiatan fisik.

Bulan lalu, World Health Organization (WHO) menemukan bahwa 1,4 miliar penduduk dunia tidak aktif secara fisik. Ini menempatkan mereka pada risiko penyakit seperti diabetes.

Pada Mei lalu, penelitian dari Institute for Exercise and Environmental Medicine di Texas Health Presbyterian Hospital dan University of Texas Southwestern Medical Center, AS menemukan, olahraga dua sampai tiga hari seminggu dapat meminimalkan kekakuan pada arteri berukuran sedang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya