Harga Cabai Turun di Pasar Grogol, Bawang Merah Naik

Komoditas yang tercatat naik adalah bawang merah yang mencapai Rp 28 ribu per kg.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Nov 2018, 14:11 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 14:11 WIB
Harga sayuran, daging ayam hingga daging sapi mengalami kenaikan menjelang lebaran. (Liputan6.com/Bawono Yadika)
Harga sayuran, daging ayam hingga daging sapi mengalami kenaikan menjelang lebaran. (Liputan6.com/Bawono Yadika)

Liputan6.com, Jakarta Harga sayur mayur seperti cabai dan bawang terpantau stabil. Harga cabai rawit keriting yang sebelumnya melambung tinggi sampai ke kisaran Rp 40 ribu per kilogram (kg) kini sudah menurun.

"Rawit keriting Rp 28 ribu per kg, rawit merah Rp 28 ribu per kg. Ada tiga hari sudah turun," ujar Eman (35) ketika berbincang dengan Liputan6.com di Pasar Grogol, Jakarta Barat, Senin (12/11/2018).

Eman menyebut, harga cabai keriting hijau turun menjadi Rp 20 ribu dari harga pekan lalu Rp 30 ribu. Dan cabai hijau besar dibanderol Rp 16 ribu per kg.

Komoditas yang tercatat naik adalah bawang merah yang mencapai Rp 28 ribu per kg. "Sebelumnya cuma Rp 22 ribu," jelas Eman.

Sementara itu, bawang putih biasa dan kating dijual masing-masing Rp 24 ribu dan Rp 28 ribu per kg.

Beralih ke sayuran, harga timun dihargai Rp 8.000, tomat Rp 10 ribu, dan kentang Rp 12 ribu. Hanya saja, wortel naik sedikit dari harga biasa Rp 10 ribu. "Sekarang wortel Rp 14 ribu, sudah 4 - 5 hari. Mungkin karena cuaca," jelas dia.

Neni (33), pedagang lainnya mengatakan hal serupa. "Yang naik bawang merah jadinya Rp 32 ribu, sebelumnya Rp 28 ribu. Bawang putih standar kating Rp 32 ribu, yang biasa Rp 28 ribu," tutur dia.

Sementara, cabai merah keriting di tempat Neni terpantau turun menjadi Rp 35 ribu dari Rp 40 ribu.

Cabai rawit merah seharga Rp 30 ribu juga turun dari harga minggu lalu yakni Rp 35 ribu. Cabai keriting hijau dijual kompak Rp 25 ribu, dan cabai merah besar Rp 35 ribu.

Untuk sayuran, Neni menjual tomat seharga Rp 12 ribu per kg, kentang Rp 13 ribu per kg, dan timun Rp 8.000 per kg.

Harga wortel pun dagangannya pun terpantau naik. "Wortel mahal, naik Rp 15 ribu, sebelumnya Rp 10 ribu, kayanya cuacanya. Jadi wortelnya pada busuk," dia menandaskan.

Blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Jokowi Pastikan Jaga Harga Bahan Pokok Stabil

Jokowi Blusukan ke Pasar Bogor
Presiden Joko Widodo berbincang dengan pedagang sayuran ketika memantau kebutuhan bahan pokok di Pasar Bogor, Jalan Roda, Kota Bogor, Selasa (30/10). Jokowi ingin memastikan langsung harga bahan kebutuhan pokok di pasar (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Bandung Jawa Barat pada minggu (11/11/2018) ini. Di pasar ini, kepala negara membandingkan harga berbagai kebutuhan pangan dengan pasar serupa di wilayah lain seperti di Pasar Tangerang, Bogor, yang ternyata harganya sama.

“Harga-harga semuanya sama. Misalnya beli satu iket, tadi satu ikat kangkung Rp 2.000. Di Bogor juga Rp 2000, di Banten juga Rp 2.000. Satu ikat singkong sayur di sini Rp 2.000, di Bogor Rp 2.000, di Banten juga Rp 2.000,” ujar Jokowi di Dago mengutip Laman Sekretariat Kabinet.

Jokowi mengemukakan tak hanya sayur, harga telur juga sama. Dari sebelumnya Rp 28.000 sekarang Rp20.000-22.000 per kg. Harga daging dari Rp 28.000-Rp 30.000, naik sedikit menjadi Rp 33.000-35.000 sehingga harganya relatif stabil.

“Cabai harga Rp 40.000-an. Pernah kan sampai ke Rp 80.000-an, sekarang pada posisi stabil. Memang tidak bisa kita itu menghendaki harga cabai sampai Rp 10.000, harga bawang kadang-kadang kan sampai Rp 5.000, petaninya yang kasihan,” tambah dia.

Artinya, Jokowi mengatakan, pemerintah ingin menjaga keseimbangan harga kebutuhan pangan itu pada posisi normal dan wajar. Dengan demikian, petaninya senang sebagai produsen dan konsumennya masyarakat senang karena harganya tidak fluktuatif.

“Dan kedua, Pasar tadi masih proses dibangun oleh pemerintah kota. Sehingga saya sangat menghargai upaya-upaya membenahi pasar-pasar yang becek, yang bau, yang tidak tertata menjadi sebuah pasar yang bersih, pasar yang rapi, manajemennya baik, tidak bau, saya kira semua pasar tradisional arahnya ke sana,” ujarnya.

Sampai saat ini, menurut Jokowi, kurang lebih ada 2.500 pasar yang dibangun di kota/kabupaten. Sementara untuk pasar desa, yang dibangun sudah lebih dari 5.000 unit, berupa pasar kecil.

Jokowi pun menyempatkan diri berbelanja. Menurut Presiden, bahan pokok yang dibeli untuk dimasak.“Kalau pesanan saya daun singkong ya belinya daun singkong, bukan pepaya. Iya, dibeli. Rp 2.000 bisa sehari bisa 2 hari,” pungkas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya