Kemenhub Tugaskan Pelni Evakuasi Warga Terdampak Tsunami Selat Sunda

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)/PELNI mendapat penugasan dari Kementerian Perhubungan untuk membantu evakuasi warga Pulau Sebesi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Des 2018, 12:16 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 12:16 WIB
Pelni mendapat alokasi 15 kapal Sabuk Nusantara (Sanus) baru dari pemerintah.
Pelni mendapat alokasi 15 kapal Sabuk Nusantara (Sanus) baru dari pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)/PELNI mendapat penugasan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membantu evakuasi warga Pulau Sebesi (20 mile dari Bakauheni, 6,5 mile dari Pulau Krakatau) Lampung Selatan, Lampung. 

Setidaknya ada sekitar 1.000 penduduk di Pulau Sebesi, pulau terpencil di Lampung yang perlu diungsikan ke daerah yang lebih aman di Bakauheni, Lampung usai Tsunami Selat Sunda. 

KM Sabuk Nusantara 66 yang berangkat Selasa 25 Desember 2018 pukul 21.00 malam dari Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi salah satu kapal yang ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan untuk melaksanakan evakuasi tersebut. Kapal akan tiba di Pulau Sebesi Rabu 26 Desember 2018 sekitar pukul 06.00 WIB.

Setelah menurunkan bantuan kemanusiaan dari grup PELNI untuk korban tsunami Selat Sunda di Pulau Sebesi, kapal akan berangkat menuju Bakauheni Rabu 26 Desember 2018 pukul 09.00 WIB dan tiba pukul 13.00 WIB.

Kapal kembali ke Pulau Sebesi dari Bakauheni pukul 22.00 WIB dan tiba Kamis 27 Desember 2018 pukul 02.00 WIB. Berangkat kembali dari Pulau Sebesi pukul 09.00 WIB tiba di Bakauheni pukul 13.00 WIB.

Selanjutnya kapal akan kembali ke Sunda Kelapa, Jakarta Kamis 27 Desember 2018 pukul 20.00 WIB tiba Jumat 28 Desember 2018 pukul 08.00 WIB.

 

Beri Bantuan

Kreatif, Pelni Ingin Intens Garap Pariwisata di 2017
PT Pelni mulai melirik potensi bisnis sektor pariwisata, rencana untuk membeli kapal khusus wisata pun tengah dibahas.

Sementara itu, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero), Ridwan Mandaliko mengatakan, selain untuk evakuasi warga, KM. Sabuk Nusantara 66 juga dipergunakan untuk mengangkut barang bantuan dari Kementerian Perhubungan dan PELNI Grup (PT PELNI (Persero), RS PELNI, PT SBN, dan PT PIDC).

Bantuan berupa beras, gula, susu dewasa, susu bayi, minyak goreng, mie instan, selimut, air kemasan dan aneka biskuit. 

"Kami mohon maaf kepada pelanggan PELNI di Kepulauan Seribu KM. Sabuk Nusantara 66 diperbantukan sementara sejak Rabu 26 Desember 2018 hingga Jumat 28 Desember 2018," tutur Ridwan Mandaliko dalam keterangan tertulis, Rabu (26/12/2018).

Pemberangkatan KM. Sabuk Nusantara 66 dari Pelabuhan Sunda Kelapa ke Pulau Sebesi dihadiri Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Capt Wisnu Handoko, KSOP Sunda Kelapa, Direktur Utama PT PELNI (Persero) Insan Purwarisya L Tobing, Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT PELNI (Persero) OM. Sodikin, Direktur Utama PT SBN Suharyanto, Direktur Utama PT PIDC Effendi, Kepala Cabang PELNI Tanjung Priok Masrul Khalimi dan pejabat lainnya. 

Kementerian Perhubungan, lanjut Ridwan menginstruksikan kepada PELNI untuk melakukan deviasi KM Sabuk Nusantara 66 ke Pulau Sabesi, pulau terpencil di wilayah Lampung Selatan untuk evakuasi warga.

Sembari mengirim kapal, melalui program PELNI Peduli, perusahaan mengirimkan bantuan yang dibutuhkan warga dalam keadaan darurat. 

"PELNI memanfaatkan pengiriman kapal untuk sekaligus membantu warga dengan mengirim sembako dan kebutuhan lain dari PELNI Grup. Kami telah koordinasi langsung dengan Sekretaris Desa di Pulau Sebesi," tutur Ridwan. (Yas)

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya