Pengerjaan Proyek 2 Bendungan Penahan Banjir Jakarta Terhambat Bangunan Vila

Adapun perkembangan Bendungan Sukamahi mencapai 50 persen dan Bendungan Ciawi baru sekitar 35 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Des 2018, 13:44 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 13:44 WIB
Presiden Jokowi meninjau pembangunan Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor. Liputan6.com/Maualandy
Presiden Jokowi meninjau pembangunan Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor. Liputan6.com/Maualandy

Liputan6.com, Bogor - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, konstruksi Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor sedikit terkendala akibat pembebasan lahan. Ini terutema terkait keberadaan bangunan seperti vila di wilayah tersebut.

"Ini dibandingkan rencana memang ada defiasi dikarenakan masalah pembebasan lahan," ungkap Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi di Bendungan Ciawi, Bogor, Rabu (26/12/2018).

Pembangunan kedua bendungan tersebut dimaksudkan untuk menahan kiriman air dari hulu ke hilir yang kerap membuat Jakarta tergenang banjir saat musim hujan.

Namun begitu, perkembangan konstruksi bendungan ini terhambat masalah pembebasan lahan. Adapun perkembangan Bendungan Sukamahi mencapai 50 persen dan Bendungan Ciawi baru sekitar 35 persen.

Menurut data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, progres fisik di Bendungan Sukamahi saat ini tercatat sebesar 13,760 persen, lebih rendah dibanding rencana awal 14,749 persen.

Sementara realisasi konstruksi fisik di Bendungan Ciawi yakni 9,22 persen, atau lebih rendah dibanding target awal yang sebesar 17,44 persen.

Hari Suprayogi melanjutkan, tanah yang mahal jadi salah satu kendala utama dalam kelanjutan pembangunan kedua bendungan ini. "Tanah kan di sini tahu sendiri mahal, apalagi yang dibebasin ada vila," keluhnya.

Masalah lain keberadaan tanah makam dan wakaf di sekitar proyek.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun telah menjalin kesepakatan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar proses pembebasan lahan dapat turut didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Menteri PUPR dan Menteri Keuangan sudah setuju bahwa tanah wakaf pun bisa dibayar oleh APBN. Jadi kita siapkan. Bisa lebih cepat dengan APBN," ujar dia.

 

Jokowi Harap Pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi Selesai 2019

Presiden Jokowi didampingi Gubernur DKI Anies Baswedan meninjau pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi.. (Merdeka.com)
Presiden Jokowi didampingi Gubernur DKI Anies Baswedan meninjau pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi.. (Merdeka.com)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beserta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meninjau dua proyek bendungan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yakni Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi.

Adapun Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR membangun kedua proyek bendungan ini dengan tujuan untuk mereduksi kiriman air penyebab banjir ke Jakarta hingga sekitar 11 persen. 

Saat tiba di lokasi, Rabu pagi (26/12/2018), guyuran hujan dan kabut lebat tampak menyambut langkah Jokowi beserta rombongan. Berbekal payung biru, ia terus berjalan mengelilingi kedua waduk.

Dia mengatakan, Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi merupakan langkah antisipasi banjir Jakarta yang dikerjakan di hulu. Untuk di hilir, lanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI juga tengah membuat sumur resapan.

"Dua-duanya harus berjalan. Di hulu seperti pembangunan Waduk Sukamahi dan Ciawi, yang di hilirnya banyak seperti Ciliwung, sodetan Ciliwung ke Banjir Kanal Timur, terus sekarang yang dikerjakan Pak Gubernur (Anies Baswedan) membuat sumur resapan, drainase dibersihkan. Kalau itu semua dikerjakan, Insya Allah mengurangi banyak," ucap dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya