2 Rekor yang Ditorehkan Kementerian ESDM pada 2018

54 persen anggaran Kementerian ESDM pada 2018 dibelanjakan untuk belanja publik fisik untuk program yang menyasar langsung kepada rakyat kecil.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Jan 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2019, 13:00 WIB
20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir 2018, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat dua hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pertama, mayoritas anggaran dibelanjakan untuk infrastruktur. Kedua, realisasi anggaran yang tercatat hampir 90 persen, meski masih bergerak.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, sebagian besar anggaran Kementerian ESDM tahun 2018 terealisasi untuk infrastruktur atau program yang manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat, termasuk memberikan akses energi bagi masyarakat yang sebelumnya belum merasakan kehadiran energi sama sekali.

Dia mengungkapkan, 54 persen anggaran Kementerian ESDM pada 2018 dibelanjakan untuk belanja publik fisik untuk program yang menyasar langsung kepada rakyat kecil.

"Pelaksanaan anggaran Kementerian ESDM membaik secara kuantitas maupun kualitas. Belanja untuk infrastruktur atau publik fisik sebesar 54 persen atau sekitar Rp 3,6 triliun untuk program dan kegiatan yang diperlukan masyarakat," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (1/1/2019).

Program tersebut seperti untuk jaringan gas kota, konversi minyak tanah ke LPG, konverter kit untuk nelayan kecil, Penerangan Jalan Umum (PJU), Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk masyarakat di daerah pelosok dan Sumur Bor untuk daerah yang sulit air

Anggaran yang pro-rakyat ini, lanjut Ego, juga diikuti capaian realisasi penyerapan yang semakin membaik. "Dalam 10 tahun terakhir sejak 2009, baru kali ini penyerapan anggarannya telah mencapai diatas 87 persen, dari total anggaran Rp 6,6 triliun," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tata Kelola

Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE)
Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) terpasang di rumah penduduk di Dusun Katikupelang, Desa Petawang, Kecamatan Umalulu, Kab. Sumba Timur, NTT, Rabu (21/11). Tahun 2018, sebanyak 2.024 unit akan dipasang di Pulau Sumba (Liputan6.com/HO/Hadi M Djuraid)

Tak hanya itu, capai strategis juga didapat oleh seluruh unit kerja, yang merupakan cerminan tata kelola dan transpasrasi, diantaranya penghargaan dari KPK atas Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Kementerian ESDM yang mencapai 100 persen, disamping Kementerian ESDM menjadi penghasil PNBP terbesar sekaligus sebagai pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbaik.

"Tahun ini luar biasa, banyak pencapaian di akhir tahun ini, salah satunya realisasi penyerapan anggaran sangat membaik, yang diprioritaskan untuk program-program untuk rakyat. Jadi, APBN yang dari rakyat, benar-benar kembali ke rakyat," tandas Ego.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya