Liputan6.com, Jakarta - Produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi (migas) Blok Mahakam ditargetkan meningkat pada 2019 seiring bertambahnya kegiatan pemboran yang dilakukan ‎PT Pertamina Hulu Mahakam.
General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam, John Anis mengatakan, produksi minyak Blok Mahakam ditargetkan naik dari 2018 sebesar 42.331 barel per hari (bph) menjadi 50 ribu bph pada 2019.
Sedangkan produksi gas ditargetkan naik dari 149 ribu barel setara minyak (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD), menjadi 196 BOEPD pada 2019.
Advertisement
Baca Juga
"Kami berusaha semaksimal mungkin, karena tahun lalu perubahan kepemilikan masa transisi berbeda," kata John, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/1/2018).
John menuturkan, kenaikan target produksi migas disebabkan bertambahnya jumlah sumur yang dibor pada 2019 sebanyak 118 sumur.
Sedangkan tahun lalu pengeboran hanya dilakukan pada 62 sumur sehingga program tersebut dapat mendorong produksi migas di Blok Mahakam.
"Program 2018 ke 2019 naik dua kali lipat dari 62 ke118. jumlah rig ada 5 rig‎ (mesin bor)," ujar dia.
John menambahkan, kenaikan produksi migas Blok Mahakam juga disebabkan oleh program tambahan mengurangi tekanan jaringan pipa gas, sehingga gas yang dihasilkan menjadi lebih optimal.
‎"Kami mengharapkan hasil positif, kami berusaha semaksimal mungkin," imbuhnya.
Â
Target Produksi Migas Pertamina
PT Pertamina (Persero) mengincar produksi migas  sebesar 921,54 ribu setara minyak per hari pada tahun ini, seiring dengan penambahan pengelolaan blok migas.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya mematok produksi migas 921,54 ribu BOEPD pada 2019. Produksi itu lebih tinggi dibanding target produksi tahun lalu 906,41 ribu BOEPD.
"Diharapkan lebih tinggi dari ralisasi 2017 dan prognosa 2018, jadi kita tetapkan bersama ESDM," tutur Nicke.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement