Pertamina Bor Sumur Migas di Lapangan Sangasanga

PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field melakukan pemboran sumur di area Sangasanga Struktur Louise K-13.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Jan 2019, 10:45 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2019, 10:45 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field  melakukan tajak atau pemboran sumur di area Sangasanga Struktur Louise K-13, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, untuk mengawali pengerjaan proyek pada 2019.

General Manager Asset 5, Irwan Zuhri mengatakan, sumur LSE-K13  mempunyai cadangan minyak mentah sebesar 392.49 ribu stock tank barrels (MSTB) dan ditargetkan akan memproduksi minyak mentah sebesar 172 barel per hari (bph).

Sumur ini akan menjadi sumur  Louise-1109 artinya sampai saat ini sudah ada 1.109 sumur yang ada di struktur Louise, ini menggambarkan perjalanan panjang yang dilalui oleh struktur louise yang dimulai dari zaman Belanda.

‎"Sumur LSE-K13 ini merupakan percepatan tajak yang dilakukan, sebagai upaya untuk menunjukkan komitmen Pertamina EP untuk bekerja lebih awal diahun 2019," kata Irwan, di Jakarta, Kamis (3/1/2019).

Sumur LSE-K13 akan dilakukan pengeboran sedalam 1.480 metre measured depth (mMD) oleh Rig dari Pertamina Drilling Service (PDSI) #22.2 / OW700-M dengan jenis pengeboran vertikal yang dilakukan selama 23 hari. 

"Diharapkan sumur LSE-K13 dapat memberikan kontribusi terhadap angka produksi Sangasanga yang saat ini berada di kisaran 1.232 bph," tutur dia.

Finance and Business Support Director Pertamina EP, Fajar H Widodo, mengungkapkan‎ tajak sumur LSE-K13 merupakan permulaan yang baik pada 2019. Ini merupakan komitmen dari Pertamina EP, terutama Asset 5 yang telah mengimplementasikan rencana kerja 2019. 

"Saya berharap agar para pekerja tetap fokus untuk menjalankan rencana kerja yang telah disepakati bersama," ujar dia.

 

Pertamina Bakal Dapat Pasokan Minyak dari Chevron

lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) akan mendapat pasokan minyak mentah milik PT Chevron Pacific Indonesia. Pertamina mendapat prioritas untuk membeli minyak bagian Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, Chevron sebagai kontraktor penghasil minyak terbesar dari mengelola Blok Rokan akan menjual minyak bagiannya sebanyak 90 ribu barel per hari (bph) ke Pertamina.

"Yang paling besar kan Chveron (90 ribu bph)," kata Djoko, di Jakarta, Rabu 2 Januari 2019.

Perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS) tersebut‎ secepatnya memasok minyak ke Pertamina. Namun dia belum bisa memastikan waktunya karena ada ketentuan yang harus dipenuhi.

"Secepatnya di 2019. Kan ada kontraknya, lifting kan nanti enggak setiap hari," ujarnya.

Potensi bagian minyak KKKS yang dapat diserap Pertamina berasal dari Blok Cepu yang dikelola Exxon Mobile Limmited, sebanyak 30 ribu bph. Namun saat ini belum ada kesepakatan antara kedua perusahaan.

"30 ribu itu belum deal. Tetapi yang lain (bagian negara) sekitar 180 ribu bph, lebih dari 190 ribu bph itu sudah pasti Pertamina, itu yang Cepu‎," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya