Liputan6.com, Jakarta - Para produsen minyak dan gas bumi (migas) ‎sepakat realisasi produksi siap jual (lifting) migas tahun ini bakal lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ‎Dwi Soetjipto mengatakan, dalam APBN 2019 lifting minyak ditargetkan 775 ribu barel per hari (bph), sedangkan gas 1,2 juta barel setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD). Sehingga total target lifting migas tahun ini ‎sebesar 2 juta BOEPD.
Advertisement
Baca Juga
Sementara dalam rencana kerja anggaran yang telah disepakati bersama produsen migas atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) targetkan produksi minyak sebesar 784.527 ribu bph, sementara untuk lifting gas dipatok sebesar 1,261 juta BOEPD.
"Jadi total lifting migas sebesar 2.250 boepd,"‎ kata Dwi, di Gedung DPR, Kamis (10/1/2018).
Produksi migas tersebut berasal dari 88 Wilayah Kerja atau blok migas eksplorasi, terdiri dari 74 blok migas produksi dan 14 blok migas pengembangan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Realisasi 2018
Untuk realisasi ‎lifting migas 2018 sebesar 1,917 juta barel per hari, sedangkan APBN 2018 menargetkan produksi migas sebesar 2 juta barel per hari.
Adapun rinciannya, capaian lifting minyak pada 2018‎ sebesar 778 ribu barel per hari, lebih rendah banding target APBN 2018 sebesar 800 ribu barel.
Sedangkan realisasi lifting gas sepanjang 2018 sebesar 1,139 juta barel per hari, sementara target lifting gas sebesar 1,2 juta ‎barel per hari.
Dari hasil lifting migas 2018, negara menerima USD 17,50 miliar. Capaian tersebut lebih tinggi dibanding pendapatan 2017 sebesar USD 12,71 miliar.
Advertisement