2019, Pertamina Incar Produksi Migas 921,54 Ribu BOEPD

Pengelolaan minyak dan gas (migas) bertambah dorong produksi migas Pertamina bertambah pada 2019.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Jan 2019, 18:34 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 18:34 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengincar produksi minyak dan gas (migas) sebesar 921,54 ribu setara minyak per hari (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD) pada 2019, seiring dengan penambahan pengelolaan blok migas.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina mematok produksi migas mencapai 921,54 ribu BOEPD pada 2019. Produksi migas itu lebih tinggi, dibanding target produksi tahun lalu sebesar 906,41 ribu BOEPD.

"Diharapkan lebih tinggi dari ralisasi 2017 dan prognosa 2018, jadi kita tetapkan bersama ESDM," kata Nicke, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Nicke mengungkapkan, Pertamina berani memasang target produksi migas lebih tinggi, karena blok migas yang dikelola perusahaanya ‎bertambah. Hal ini seiring dengan penugasan dan lelang blok migas yang diselenggarakan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Tambahan beberapa Wilayah Kerja yang sudah di‎alihkan di 2018 yaitu Mahakam," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu mengatakan, salah satu sumber produksi migas Pertamina ‎berasal dari Blok Mahakam. Saat ini Pertamina sedang mengebor di 103 sumur untuk menggenjot produksi.

"Jadi kalau 103 sumur selama satu tahun. Kira-kira tiga hari kita bor satu sumur," ujar dia.

 

Pertamina Bor Sumur Migas di Lapangan Sangasanga

lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field  melakukan tajak atau pemboran sumur di area Sangasanga Struktur Louise K-13, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, untuk mengawali pengerjaan proyek pada 2019.

General Manager Asset 5, Irwan Zuhri mengatakan, sumur LSE-K13  mempunyai cadangan minyak mentah sebesar 392.49 ribu stock tank barrels (MSTB) dan ditargetkan akan memproduksi minyak mentah sebesar 172 barel per hari (bph).

Sumur ini akan menjadi sumur  Louise-1109 artinya sampai saat ini sudah ada 1.109 sumur yang ada di struktur Louise, ini menggambarkan perjalanan panjang yang dilalui oleh struktur louise yang dimulai dari zaman Belanda.

"Sumur LSE-K13 ini merupakan percepatan tajak yang dilakukan, sebagai upaya untuk menunjukkan komitmen Pertamina EP untuk bekerja lebih awal diahun 2019," kata Irwan, di Jakarta, Kamis 3 Januari 2019.

Sumur LSE-K13 akan dilakukan pengeboran sedalam 1.480 metre measured depth (mMD) oleh Rig dari Pertamina Drilling Service (PDSI) #22.2 / OW700-M dengan jenis pengeboran vertikal yang dilakukan selama 23 hari. 

"Diharapkan sumur LSE-K13 dapat memberikan kontribusi terhadap angka produksi Sangasanga yang saat ini berada di kisaran 1.232 bph," tutur dia.

Finance and Business Support Director Pertamina EP, Fajar H Widodo, mengungkapkan‎ tajak sumur LSE-K13 merupakan permulaan yang baik pada 2019. Ini merupakan komitmen dari Pertamina EP, terutama Asset 5 yang telah mengimplementasikan rencana kerja 2019. 

"Saya berharap agar para pekerja tetap fokus untuk menjalankan rencana kerja yang telah disepakati bersama," ujar dia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya