Kemenhub Bakal Bangun Bandara di Kalimantan Tengah

Moda transportasi udara menjadi pilihan masyarakat Kabupaten Murung Raya karena cepat dengan biaya yang kompetitif.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Jan 2019, 09:32 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2019, 09:32 WIB
20160222-Maret, Bandara Pondok Cabe Mulai Beroperasi-Tangerang
Ilustrasi bandara. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah melakukan penandatangan kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah terkait pembangunan dan pengoperasian Bandar Udara (bandara) Tira Tangka Balang di kabupaten tersebut.

Pembangunan bandar udara yang lokasinya tepat berada di jantung Pulau Kalimantan tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian di wilayah sekitarnya terutama melalui sektor pariwisata.

Sekretaris Ditjen Perhuhungan Udara Nur Isnin Istiartono berharap, pembangunan dan pengoperasian infrastruktur transportasi udara di daerah tersebut sebagai fasilitas publik dapat dipergunakan untuk melayani masyarakat pengguna jasa angkutan udara dari dan ke Kabupaten Murung Raya.

Nur Isnin mengapresiasi dukungan Pemerintah Daerah setempat dengan mendorong kehadiran Bandara Tira Tangka Balang untuk pelayanan transportasi yang lebih baik kepada masyarakat.

"Sebagai komitmen pemerintah terhadap pentingnya tranportasi udara dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi negara sekaligus juga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka pembangunan dan pengembangan Bandar Udara merupakan satu keharusan, untuk itu kami berterima kasih atas dukungan pemerintah setempat yang peduli terhadap kebutuhan masyarakatnya," ujar Nur Isnin kepada wartawan, Sabtu (19/1/2019).

Sementara itu Perdie M. Yoseph selaku Bupati Murung Raya dalam sambutannya percaya bahwa pembangunan dan pengembangan bandara akan terlaksana dengan baik.

Saat ini pihaknya sudah membebaskan lahan seluas 82 hektar yang sempat terkendala untuk lokasi bandar udara dengan menggunakan APBD. Juga sudah membangun jalan akses 750 x 60 meter.

"Kami percaya bahwa Ditjen Perhubungan Udara akan terus mendukung dan melanjutkan kesepakatan bersama ini secara konsisten terhadap pembangunan dan pengoperasian bandara yang sempat terkendala sehingga bisa terlaksana dengan baik. Mudah- mudahan kesepakatan ini dapat menghilangkan kegundahan masayarakat Murung Raya dalam pembangunan dan pengembangan bandara," ujar Perdie.

Perdie pun berharap melalui kehadiran bandara ini dapat meningkatkan potensi daerah.

"Tanpa fasilitas bandara, kami akan terus tertinggal oleh daerah-daerah lain. Maka kami sangat berharap pada Kemenhub melalui Ditjen Hubud agar akhir tahun 2022 bandara sudah bisa selesai dan beroperasi sehingga dapat meningkatkan potensi daerah. Karena saat ini sektor perkembangan pariwisata, sumber daya alam dan kebudayaan kami seperti terkendala oleh sarana transportasi. Jadi kehadiran transportasi udaralah harapan kami," pungkas Perdie.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jadi Pilihan

20160222-Maret, Bandara Pondok Cabe Mulai Beroperasi-Tangerang
Ilustrasi bandara. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Moda transportasi udara yang mempunyai sifat cepat dalam melayani perpindahan orang maupun barang dengan biaya yang kompetitif menjadi pilihan bagi masyarakat Kabupaten Murung Raya yang merupakan Kabupaten terluas di Pulau Kalimantan dengan luas 27.000 km persegi.

Hal ini mengingat jarak tempuh dari Murung Raya menuju Kota Palangkaraya sebagai ibukota Kalimantan Tengah sepanjang 400 km bisa mencapai 9 jam dengan transportasi darat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya