Jasa Marga Tunda Kenaikan Tarif Tol Bandara Soekarno Hatta

Sebelumnya, Jasa Marga menyampaikan akan menyesuaikan tarif pada Tol Prof Dr Ir Sedyatmo pada Kamis 14 Februari 2019 pukul 00.00 WIB.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Feb 2019, 22:57 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 22:57 WIB
20151224-Tol-Bandara-Tangerang-FRS
Kondisi arus lalu lintas di sepanjang ruas jalan tol Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) menunda penyesuaian tarif Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo atau tol bandara, yang rencananya akan diterapkan perdana Kamis, 14 Februari 2019.

Berdasarkan pernyataan resmi yang dikeluarkan Jasa Marga, Rabu (13/2/2019), langkah penundaan ini dilakukan guna memberikan sosialisasi yang lebih optimal kepada pengguna tol.

Jasa Marga akan menunda penyesuaian tarif ruas tol arah Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sampai waktu yang akan diinformasikan kemudian.

Sebelumnya, Jasa Marga menyampaikan akan menyesuaikan tarif pada Tol Prof Dr Ir Sedyatmo pada Kamis 14 Februari 2019 pukul 00.00 WIB.

Dalam penyesuaian tarif tol ini, akan ada kenaikan dan penurunan harga dengan acuan golongan kendaraan. Seperti pada kendaraan Golongan I (mobil sedan, truk kecil, dan bus), tarifnya bakal naik dari Rp 7.000 menjadi Rp 7.500.

Kenaikan harga juga dikenakan pada kendaraan Golongan II (truk dengan dua gandar), yang melonjak dari Rp 8.500 menjadi Rp 10.000.

Di sisi lain, kendaraan Golongan IV (truk dengan empat gandar) dan Golongan V (truk dengan lima gandar) justru mengalami penurunan harga tiket menjadi Rp 11.000.

Golongan IV turun Rp 2.500 dari harga semula Rp 12.500, sedangkan Golongan V dari Rp 4.000 dari Rp 15.000.

Adapun hanya kendaraan Golongan III (truk dengan tiga gandar) saja yang secara pengenaan tarif tidak berubah, yakni tetap di angka Rp 10.000.

Jalan Tol Pertama di Kalimantan Bakal Rampung pada 2019

Proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda yang akan menjadi cikal bakal dari tol Trans Kalimantan. (Dok Jasa Marga)
Proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda yang akan menjadi cikal bakal dari tol Trans Kalimantan. (Dok Jasa Marga)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan, pembangunan konstruksi proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) sepanjang 99,35 km hingga awal Februari 2019 telah mencapai 85,7 persen.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto mengatakan, jalan bebas hambatan pertama di Kalimantan ini merupakan salah satu proyek tol yang ditargetkan bisa rampung pada tahun ini. "Iya, target (selesai) tahun ini," ungkapnya di Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Adapun pengerjaan Tol Balikpapan-Samarinda ini terdiri dari lima seksi. Pertama, yakni Seksi I Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 km yang kini dalam tahap konstruksi dengan progres sebesar 96,82 persen. Ruas ini ditargetkan akan rampung pada April 2019. 

Selanjutnya, Seksi II Samboja-Muara Jawa sepanjang 30,98 km dengan progres konstruksi sebesar 83,73 persen, dan Seksi III Muara Jawa-Palaran sepanjang 17,50 km dengan progres sebesar 97,21 persen. Kedua seksi tersebut ditargetkan akan rampung pada Maret 2019.

Sementara Seksi IV Palaran-Samarinda dengan panjang 17,95 Km progresnya kini sudah mencapai 75,33 persen dengan target rampung Juli 2019, serta Seksi V Balikpapan-Bandara Sepinggan sepanjang 11,09 Km kemajuannya mencapai 68 persen dengan target rampung Agustus 2019.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya