Hindari 4 Mitos Ini agar Karier Anda Berkembang

Mitos-mitos ini sering membuat Anda khawatir akan kemajuan karier Anda. Apa saja?

oleh Athika Rahma diperbarui 21 Feb 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2019, 06:00 WIB
Wanita Karir
ilustrasi Foto Wanita Karir (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Di era yang kompetitif ini, tidak melakukan apa-apa pada karier Anda sama saja dengan mundur ke belakang.

Jika Anda tidak naik ke atas, baik di perusahaan, di divisi Anda atau karier keseluruhan Anda, Anda akan tertinggal dan tidak dibutuhkan perusahaan lagi.

Pastinya banyak rekomendasi dan nasehat yang datang dari senior Anda. Apakah Anda harus mempercayainya sepenuhnya? Tidak juga. Beberapa ada yang mitos, yang ternyata sangat mempengaruhi Anda padahal sebenarnya Anda tidak perlu memikirkannya.

Berikut 4 mitos karier yang harus Anda hindari jika Anda ingin berkembang seperti dikutip dari Forbes, Rabu (21/02/2019):

 

1. Anda harus dipromosikan ke level manajerial agar bisa sukses.

20160426-Ilustrasi-Wanita-Karir-iStockphoto
Ilustrasi Wanita Karir (iStockphoto)

Ada anggapan umum yang menyatakan jika Anda hanya karyawan biasanya, Anda sebenarnya belum sukses. Setidaknya jika Anda sudah berada di level manajerial -seperti menjadi manajer, Anda akan dianggap sebagai orang sukses dan terhormat.

Kenyataannya, tidak semua posisi manajer didapatkan dengan usaha yang keras dari seseorang. Banyak yang menjadi manajer karena perusahaannya milik ayahnya atau keluarganya, atau hanya karena dekat dengan petinggi perusahaan.

Daripada memikirkan hal itu, Anda sebaiknya fokus mrningkatkan nilai jual Anda, dan Anda tidak perlu mengaitkannya ke level ekslusif. Nilai jual Anda bisa berbentuk keahlian.

Jika Anda seorang customer service, fokuslah untuk membuat pelanggan puas dengan layanan Anda. Manajer pun tidak akan bisa menangani komplain pelanggan karena Anda lah ahlinya. Karena menempati posisi bawah bukan berarti pekerjaan Anda bisa dilakukan oleh atasan Anda.

 

2. Anda harus bekerja di kantor bergaji tinggi

Wanita Karir
ilustrasi Foto Wanita Karir (iStockphoto)

Tentu saja, uang menjadi hal utama yang Anda cari saat bekerja, namun bukan berarti itu ukuran sukses Anda. Studi menyebutkan orang dengan gaji lebih besar justru cenderung lebih stres. Jadi daripada mencari pekerjaan dengan gaji besar, carilah pekerjaan dengan gaji yang mencukupi.

Toh sama saja jika gaji Anda besar namun gaya hidup Anda terlalu mahal, Anda akan kekurangan uang juga. Cintailah pekerjaan Anda tanpa membandingkannya dengan pekerjaan lain dengan upah yang lebih besar. Bila Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan semakin produktif dan perusahaan akan semakin menghargai Anda.

 

3. Anda harus bekerja di kota besar untuk mencapai level karier tertinggi

5 kebaikan (5) rekan kerja gaul
Ada 5 hal yang dianggap sebagai sesuatu yang baik oleh karyawan, tapi ternyata malah berdampak buruk kepada karir. (Sumber cosmolife.org)

Bekerja di kota besar dengan banyak perusahaan terkenal yang Anda impikan memang menyenangkan, namun bukan berarti bekerja di kota yang kecil dan tenang tidak memberikan perkembangan karir bagi Anda.

Justru bekerja di kota yang kecil akan memudahkan Anda untuk menemukan work-life balance Anda.

Work-life balance adalah kondisi di mana waktu kerja dan waktu personal Anda terbagi secara rata. Di kota besar, Anda akan mengalami kesulitan mengatur waktu yang tepat untuk pulang; macet, contohnya. Hal ini tidak akan Anda temukan di kota kecil.

Selain itu, biaya hidup di rumah tidak semahal di kota besar, yang mana akan membantu manajemen keuangan Anda secara tidak langsung.

 

4. Anda harus dekat dengan petinggi perusahaan agar dapat dipromosikan

Wanita Karir
ilustrasi Foto Wanita Karir (iStockphoto)

Jejaring atau networking memang penting untuk karir Anda. Memiliki jejaring yang luas akan meningkatkan kemampuan dasar pada pekerjaan Anda, memperluas wawasan serta menciptakan peluang baru untuk berkembang.

Namun, jika Anda memandang jejaring adalah faktor nomor satu agar Anda dapat dipromosikan, Anda salah.

Meskipun masih banyak perusahaan yang 'nakal' dengan mempromosikan kerabat dekat (terlepas dari kinerja mereka), Anda tidak perlu takut.

Tingkatkan kemampuan Anda sebaik mungkin hingga rekan kerja Anda memandang bahwa Anda memang pantas mendapat promosi. Daripada menceritakan diri sendiri tentang kinerja Anda, biarkan rekan-rekan Anda yang bicara.

Mereka secara tidak sadar akan merekomendasikan Anda kepada atasan dan atasan akan dengan senang hati mempertimbangkan promosi Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya