Liputan6.com, Jakarta Ruas tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95,8 kilometer (km) mulai dibangun. Ruas tol tersebut merupakan ‎bagian koridor pendukung Palembang-Bengkulu sepanjang total 351,5 Km.
Jalan tol ini terdiri dari 3 seksi yakni seksi Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 17,6 km, Kepahiang-Taba Penanjung 23,7 km dan Lubuk Linggau-Kepahiang sepanjang 54,4 km dengan total biaya investasi Rp 33 Triliun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu merupakan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu yang selama ini tertinggal dibanding provinsi lain di Sumatera.
Advertisement
Baca Juga
Pembangunan bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah mengembangkan potensi ekonomi daerah. Oleh karenanya diharapkan proses pengadaan lahan dapat berjalan lancar sehingga konstruksi jalan tol dapat segera dilaksanakan dan dapat beroperasi pada Maret 2021 untuk seksi 1 Taba Penanjung – Bengkulu.
"Target rampung Maret 2021, saya minta adalah target terlama. Artinya saya harapkan bisa lebih cepat dari Maret 2021," ujar dia di Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Konstruksi jalan tol ini akan terdapat terowongan sepanjang 7 Km menembus bukit barisan dan jembatan bentang panjang yang membentang diatas lembah dengan ketinggian pilar mencapai 45-90 meter.
Â
Sementara Kepala BPJT Danang Parikesit menyampaikan pengadaan tanah dijadwalkan pada bulan Juni 2019 yang dimulai dari seksi Taba Penanjung-Bengkulu. "Target penyelesaian konstruksi seluruh jalan tol ini adalah Desember 2022," ungkap dia.
Kehadiran Tol Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu akan terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai. Selain itu akan mengembangkan Lubuk Linggau yang berada ditengah antara Palembang dan Bengkulu.
Â