PLN Kaji Pemberian Diskon Tarif untuk Mobil Listrik

Pengisian baterai mobil listrik di malam hari tidak akan menjadi beban bagi PLN.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Mar 2019, 20:26 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 20:26 WIB
Mobil Listrik Nasional Masuk Dapur Produksi Pada 2015
Setelah memakan waktu pengembangan bertahun-tahun, mobil listrik besutan mahasiswa ITS Surabaya memasuki fase pengujian.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) akan memberikan diskon tarif listrik untuk rumah yang menggunakan mobil listrik. Hal ini dalam rangka mendukung penggunaan mobil listrik di ‎Indonesia.

Sebelumnya, perusahaan plat merah tersebut telah memberikan diskon hingga 100 persen alias gratis bagi pengguna mobil listrik untuk penambahan daya listrik. ‎Kali ini, PLN juga tengah mengkaji pemberian diskon untuk tarif listrik pada malam hari.

"Ini sedang kami siapkan tarifnya. Kami diskusikan di internal dan siapkan alatnya. ‎Kami berikan diskon untuk pengguna kendaraan listrik selama nge-charge dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi," ujar dia di Kantor PLN Pusat, Senin (18/3/2019).

Dia mengungkapkan, pengisian baterai mobil listrik di malam hari tidak akan menjadi beban bagi PLN. Sebab, pada rentang jam tersebut, PLN mengalami surplus listrik.

Justru dengan pemberian diskon ini diharapkan surplus listrik ini bisa termanfaatkan dengan baik sekaligus mendorong masyarakat untuk beralih ke mobil listrik.‎‎"Karena memang kami surplus daya dari jam 10 malam ke jam 4 pagi," tandas dia.

 

PLN Gandeng Damri dan Jakpro Bangun Stasiun Pengisian Listrik Umum

SPLU
Sistem pengisian baterai kendaraan listrik di SPLU mulai diperkenalkan di Indonesia. (Herdi/Liputan6.com)

PT PLN (Persero) menggandeng Damri dan Jakpro dalam rangka penyediaan stasiun pengisian listrik umum (SPLU). Keberadaan infrastruktur pengisian listrik ini guna mendukung penggunaan bus listrik bandara Soekarno-Hatta dan TransJakarta.

Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali dan Nusra PLN, Djoko R Abumanan mengatakan, SPLU yang dibangun merupakan fast charging, sehingga pengendara tidak perlu menunggu lama saat mengisi energi listriknya.

"Ini kami kerjasama dengan Damri dan Jakpro, bus elektikal. Ini yang disebut SPLU fast charging, ini inverter yang besar, Rp 2 miliar untuk alat charging. Itu yang kami siapkan tahun ini kerjasama dengan Damri dan Jakpro untuk TransJakarta dan bus di bandara," ujar dia di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Untuk tahap awal, rencananya akan dibangun 4 unit SPLU fast charging ini. Salah satunya dibangun di Bandara Soekarno-Hatta. "‎Unitnya kita siapkan 4 unit, tapi masih dalam pembicaraan," jelas dia.

Menurut Djoko, karena membutuhkan investasi yang besar untuk membangun SPLU ini, maka PLN terbuka kepada investor lain yang juga ingin membangun SPLU di wilayah lain. "SPLU yang kami siapkan, siapa pun bisa tapi nanti listriknya dari PLN," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya