Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan secara serentak pada Senin, 20 Januari 2025. Mencakup pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan gardu induk di 18 provinsi.
Dari 37 proyek yang diresmikan, tiga di antaranya merupakan kontribusi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB).
Baca Juga
Mencakup Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kilovolt (kV) Muara Karang Baru-Duri Kosambi, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Duren Tiga II/Ragunan Gas Insulated Switchgear (GIS)-Depok II Sirkit 1, dan Extension Interbus Transformer (IBT) 4 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Cilegon.
Advertisement
General Manager PLN UIP JBB, Defiar Anis menuturkan, pentingnya proyek ini dalam mendukung pembangunan di wilayah Jakarta, Banten dan sekitarnya.
"Proyek-proyek ini bertujuan untuk memperkuat keandalan pasokan listrik, mendukung pertumbuhan industri, serta mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur kelistrikan yang ada di wilayah Jakarta, Banten dan sekitarnya," ungkap Anis, Selasa (21/1/2025).
SUTET 500 kV Muara Karang Baru-Duri Kosambi dengan panjang total 22 kms dibangun sebagai bagian dari rangkaian Looping 500 kV Jakarta. Bertujuan untuk menurunkan beban transfer daya dari timur ke barat Pulau Jawa.
Proyek ini memastikan keandalan sistem kelistrikan di wilayah Jakarta melalui penggunaan tower transmisi jenis Slim Compact Lattice, guna optimalisasi lahan eksisting serta memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
SUTT 150 kV Duren Tiga II/Ragunan (GIS)-Depok II Sirkit 1 memiliki panjang transmisi 16,7 kms dan dibangun untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik di area Jakarta Selatan dan Depok.
Proyek ini menggantikan jaringan eksisting 70 kV untuk memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat dan merupakan bagian dari Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 90,79 persen.
Sementara itu, Extension IBT 4 GITET 500 kV Cilegon berkontribusi dalam memperkuat sistem kelistrikan di wilayah Banten dan sekitarnya dengan penambahan kapasitas sebesar 500 megavolt ampere (MVA).
Infrastruktur ini mendukung pertumbuhan industri di Cilegon serta memperkuat keandalan pasokan listrik untuk kebutuhan Konsumen Tegangan Tinggi (KTT) Lotte Chemical Indonesia (LCI).
Terobosan Proyek
Salah satu terobosan teknis dalam proyek ini adalah penggunaan material trafo IBT bekas yang melalui serangkaian treatment pengujian dan metode perbaikan ketat sehingga kembali beroperasi dengan andal. Anis menegaskan proyek-proyek ini merupakan wujud nyata dari upaya PLN dalam mendukung ketahanan energi nasional.
"Kami berkomitmen untuk terus membangun infrastruktur ketenagalistrikan yang andal guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Anis.
Seremoni oleh Prabowo
Adapun seremoni peresmian 37 proyek listrik nasional berlangsung di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, pada Senin (20/1/2025). Itu turut menandai langkah besar dalam penguatan infrastruktur kelistrikan nasional.
Dari total pembangkit yang diresmikan, 89 persen di antaranya menggunakan energi bersih, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendukung transisi energi berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Prabowo menyebutkan proyek ini merupakan salah satu pencapaian terbesar di sektor energi dengan total kapasitas mencapai 3,2 gigawatt (GW).
"Pemerintah bertekad untuk terus membangun infrastruktur energi yang mampu mendorong kemajuan dan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia," ujar Prabowo.
Proyek yang mencakup 3.222,75 megawatt (MW) kapasitas pembangkit dan 739,71 kms jaringan transmisi ini diharapkan dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan dunia usaha.
Advertisement
PLN Bangun PLTS Terbesar di Sumatera, Beroperasi 2027
Sebelumnya, PLN Indonesia Power (PLN IP) masif mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air, salah satu yang akan digarap saat ini yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Singkarak. Upaya ini selaras dengan target Net Zero Emission (NZE) di Indonesia.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, bersama mitra strategis ACWA Power dari Arab Saudi, PLN IP mengembangkan potensi tenaga surya melalui pembangunan PLTS Terapung Singkarak berkapasitas 50 MW dan berlokasi di Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Hal ini merupakan wujud dari komitmen PLN IP mendukung secara penuh program transisi energi yang digaungkan Pemerintah.
“Kami bergerak cepat dalam proses pembangunan PLTS Singkarak. Proyek ini juga merupakan salah satu implementasi Program Hijaunesia yang diluncurkan pada 2020 untuk mengakselerasi EBT di Indonesia dan mendukung target NZE 2060 serta bagian dari penugasan kami di PLN dari Pemerintah untuk membangun beberapa PLTS yang tersebar di seluruh Indonesia, untuk itu tentunya kami membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak termasuk masyarakat Kabupaten Tanah Datar,” kata Edwin, Senin (20/1/2024).
Edwin menjelaskan, pembangkit terapung di Danau Singkarak ini nantinya menjadi PLTS terbesar di Sumatera. Inisiatif pengembangan EBT ini juga telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
“Secara gambaran 50 MWac atau 76 MWp dari kapasitas PLTS Singkarak ini dapat melistriki 40 ribu rumah dengan listrik hijau dan masuk ke sistem kelistrikan Sumatra bagian barat,” lanjut Edwin.
Potensi Energi Surya
Pengembangan potensi energi surya pada PLTS Singkarak ini menjadi solusi teknologi yang dapat diandalkan dalam mencapai bauran energi sebesar 23 persen. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, PLTS Singkarak diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam menekan emisi karbon, meningkatkan efisiensi energi dan menciptakan masa depan energi yang lebih hijau serta berkelanjutan.
Proyek PLTS Singkarak ini direncanakan akan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2027. Kedepan, PLTS ini akan memanfaatkan area seluas 49 hektar, atau sekitar 0,45 persen dari total luas Danau Singkarak yang mencapai 10.780 hektar, sehingga tetap menjaga keseimbangan lingkungan dan fungsi ekosistem danau.
Pembangunan ini mencakup beberapa area, yaitu Kecamatan Batipuh Selatan, Batipuh dan X Koto di Kabupaten Tanah Datar dengan pengelolaan yang dirancang untuk memaksimalkan manfaat bagi masyarakat lokal.
Advertisement