3 Pesan Sri Mulyani untuk Presiden Baru Bank Dunia

Bank Dunia sejak kepemimpinan Presiden Robert Zoellick telah terjadi banyak perubahan di tubuh organisasi termasuk dalam hal proses bisnis.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Apr 2019, 15:19 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 15:19 WIB
20160929- Menkeu dan Komisi XI Evaluasi Pelaksanaan Tax Amnesty-Jakarta- Johan Tallo
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/9). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menitipkan tiga pesan kepada Presiden Grup Bank Dunia (World Bank Group) yang baru terpilih, David Malpass. Hal itu disampaikannya dalam seminar yang jadi bagian dari rangkaian Spring Meetings Dana Moneter Internasional Grup Bank Dunia 2019.

Pertama, Sri Mulyani menyampaikan kepada Malpass bahwa pengetahuannya tentang Bank Dunia perlu terus di-update. "Beliau telah terlibat dalam kenaikan modal Bank Dunia pada tahun 1980 dan pengetahuannya harus ditingkatkan. Bank Dunia telah banyak berubah dalam proses bisnis dan berbagai hal," kata dia, seperti dikutip Jumat (12/4/2019).

Bank Dunia sejak kepemimpinan Presiden Robert Zoellick telah terjadi banyak perubahan di tubuh organisasi termasuk dalam hal proses bisnis. Bank Dunia disebutnya telah melakukan reformasi sehingga lebih gesit dan responsif dalam merespon isu korupsi dan demokratisasi data.

Kedua, ia berharap Malpass memiliki kepedulian terhadap isu spesifik sebagaimana kepemimpinan presiden sebelumnya. Menkeu menyakini Malpass yang merupakan ekonom akan memiliki perhatian untuk menyelesaikan isu atau program setiap negara.

"Yang harus dilakukan adalah memastikan bagaimana operasi Bank Dunia ke sebuah negara atau bagaimana janji Bank Dunia kepada negara terkait peningkatan modal kepada semua negara," ujar Sri Mulyani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Transparansi Data

(Foto: Merdeka.com/Wilfridus S)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto:Merdeka.com/Wilfridus S)

Ketiga, pada masa kepemimpinan Zoellick, ada isu spesifik yang menjadi perhatian yaitu korupsi dan transparansi data. Sedangkan pada masa Jim Kim, perhatian tertuju pada isu sumber daya manusia dan perubahan iklim.

"Mungkin di era Malpass, dia akan lebih concern pada koefisien gini, inequality, kebijakan bagaimana negara bisa berkembang optimal dengan intervensi minimal," ungkap Sri Mulyani.

Beberapa hal tersebut menurutnya perlu diputuskan lantaran membawa pengaruh besar, bukan hanya kepada staf Bank Dunia, tetapi juga kepada seluruh pemangku kepentingan. Dia selaku klien Bank Dunia mengaku senang pimpinan World Bank Group peduli terhadap isu korupsi.

"Saya melihat global public goods akan sangat penting. Isu perubahan iklim, dan bagaimana Bank Dunia bisa bekerjasama dengan semua klien karena Bank Dunia adalah bank yang memiliki karakteristik unik. Klien-klien sendiri punya kerjasama dengan negara multilateral lain," tuturnya.

Loyalis Donald Trump Jadi Bos Bank Dunia

David Malpass
Presiden Bank Dunia baru

Ekonom David Malpass (63) berhasil lolos menjadi presiden Bank Dunia. Pemilihan Malpass menandakan tahun ke-73 kepemimpinan Amerika Serikat (AS) di institusi besar ini.

Dilaporkan Reuters, David Malpass diloloskan oleh dewan eksekutif Bank Dunia pada Jumat lalu. Ia resmi memimpin Bank Dunia pada Selasa 9 April 2019. 

Malpass merupakan anggota partai Republik serta loyalis Presiden AS Donald Trump. Dia juga menjadi anggota kampanye miliarder asal New York itu.

Presiden Trump tidak menunjuk kandidat presiden Bank Dunia lain selain Malpass, sehingga menjadikannya sebagai kandidat tunggal.

Pria kelahiran Michigan ini menggantikan presiden Bank Dunia sebelumnya, yakni Jim Yong Kim (Kim Yong).

Januari lalu, Kim mendadak mundur dan berpindah karier ke perusahaaan pendanaan infrastruktur. CEO Bank Dunia Kristaline Georgieva sempat menjabat sebagai pelaksana tugas presiden selama beberapa bulan.

Sebelumnya, Malpass adalah pejabat di Kementerian Keuangan AS sebagai Undersecretary untuk urusan luar negeri sejak 2017. Ia pernah menjadi kepala ekonom di bank investasi Bear and Stearns.

Ketika dihubungi Reuters, Malpass menyebut siap memegang komitmen Bank Dunia untuk melawan kemiskinan di berbagai negara miskin sekaligus melawan perubahan iklim, serta mengikuti berbagai program Bank Dunia yang sudah eksisting.

Dalam e-mail ke para pegawai, Malpass menegaskan perlawanan terhadap kemiskinan ekstrem dan menggenjot pertumbuhan ekonomi tersebar (broad based economic growth) kepada peminjam dana. Ekonomi global yang stabil juga ia sebut sebagai fokusnya dalam memimpinBank Dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya