Liputan6.com, Jakarta - Tren pencarian sewa rumah di Jakarta melalui Google setiap tahunnya terus meningkat, berdasarkan analisa Lamudi, pada 2017 jumlah pencarian rumah kontrakan di Jakarta mencapai 106.200 orang, kemudian di 2018 meningkat menjadi 112.440 orang.
Managing Director Lamudi.co.id Mart Polman menjelaskan, mahalnya harga rumah di Jakarta akhirnya membuat banyak masyarakat lebih memilih untuk mengontrak jika dibandingkan dengan membelinya.
Advertisement
Baca Juga
Apalagi bagi mereka karyawan dengan penghasilan pas-pasan dan berasal dari luar Jakarta, memilih untuk menyewa rumah dinilai lebih masuk akal daripada membelinya.
“Kebanyakan banyak karyawan akan lebih memilih untuk menyewa rumah dekat dengan lokasi mereka bekerja, hal tersebut sengaja dilakukan guna mempersingkat waktu perjalanan antara rumah menuju kantor,” kata Mart dikutip dari keterangan tertulis, Senin (15/4/2019).
Berbicara mengenai rumah kontrakan, lantas dimanakah tempat kontrakan termurah di Jakarta?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jakarta Utara
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lamudi sepanjang 2018 lalu, ternyata kawasan Jakarta Utara menjadi daerah termurah yang menawarkan rumah kontrakan, persisnya di daerah Tanjung Priok dengan rata-rata harga sewa Rp 252.632 per meter persegi.
Kemudian kontrakan termurah lainnya ada di kawasan Cipayung, Jakarta Timur dengan rata-rata harga sewa Rp 277.778 per meter persegi, serta Pondok Kelapa, Jakarta Timur dengan rata-rata harga sewa Rp 300.000 per meter persegi.
“Sementara untuk harga sewa rumah termahal di Jakarta berada di kawasan Pos Pengumben dengan rata-rata harga Rp 4.727.273 per meter persegi, kemudian di Thamrin dengan rata-rata harga sewa Rp 3.125.000 per meter persegi dan di Kebon Kacang dengan rata-rata harga sewa Rp 2.054.887 per meter persegi,” ujar Mart.
Advertisement