Harga Emas Menguat Tipis Imbas Bursa Saham AS Melemah

Harga emas menguat di awal sesi perdagangan dengan ada short covering di pasar berjangka dan sejumlah pembelian.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Apr 2019, 06:45 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2019, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat di awal sesi perdagangan dengan ada short covering di pasar berjangka dan sejumlah pembelian.

Sebelumnya pada perdagangan Selasa, harga emas sempat turun ke level terendah dalam hampir empat bulan pada Selasa. Pelaku pasar pun dalam beberapa minggu terakhir mengalirkan dananya ke bursa saham. Hal ini menekan harga logam termasuk emas.

Harga emas untuk pengiriman Juni bertahan hingga USD 1,9 per ounce atau ke posisi USD 1.279,10. Harga perak untuk pengiriman Mei di divisi Comex naik USD 0,065 ke posisi USD 14.795 per ounce. Berdasarkan data goldprice, harga emas di pasar spot 0,14 persen ke posisi USD 1.274 per ounce. Sedangkan di divsi Comex melemah ke posisi USD 1.272 per ounce.

Indeks saham Asia dan Eropa sebagian besar menguat. Sedangkan pada awal pembukaan, bursa saham Amerika Serikat (AS) sedikit naik dan dekati posisi tertinggi dalam enam bulan. Kemudian bursa saham AS pun melemah terbatas.

Selain itu, sentimen lainnya pengaruhi pergerakan harga emas yaitu laporan pertumbuhan ekonomi China yang naik 6,4 persen pada kuartal I 2019. Angka ini sedikit lebih baik dari perkiraan. Produksi industri dan penjualan ritel lebih kuat disebut sebagai pendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Di sisi lain, indeks harga konsumen zona Euro untuk Maret naik 1 persen dari Februari. Namun, hanya naik 1,4 persen secara year on year (YoY). Sementara itu, indeks harga konsumen Inggris menguat 0,2 persen pada Maret dan naik 1,9 persen secar YoY.

Perubahan penting dalam psikologi telah terjadi hanya beberapa minggu terakhir. Imbal hasil obligasi pemerintah di negara-negara utama sedang meningkat setelah turun dalam dua bulan pertama. Hal ini sebagian disebabkan oleh sedikit penghindaran risiko dengan melihat uang mengalir ke pasar saham. Ini pada gilirannya mendorong hasil obligasi meningkat untuk menarik minat beli investor.

Data lainnya yaitu indeks dolar AS melemah. Sementara itu, harga minyak mentah Nymex lebih tinggi dan diperdagangkan sekitar USD 64,50 per barel.

Analis Kitco melihat, secara teknikal, harga emas mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek. Harga emas berikutnya untuk menguat dengan level resistance USD 1.300, sedangkan support di USD 1.250.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya