Terkuak, Pelajaran Ini Bikin Warren Buffett Raih Sukses

Pelajaran inilah yang membuat Warren Buffet mampu atasi rasa takutnya.

oleh Ayu Lestari Wahyu Puranidhi diperbarui 06 Jun 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2019, 10:00 WIB
Ini 10 Daftar Orang Terkaya Dunia Tahun 2017 Versi Forbes
Peringkat kedua diikuti oleh pemilik Berkshire Hathaway, Warren Buffett. Kekayaan pria 86 tahun ini mencapai US$ 75,6 miliar atau sekitar Rp 1.005 triliun. (NYC)

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata ada rahasia yang belum banyak diketahui publik mengenai miliarder Warren Buffett. Ternyata, hingga usia 20 tahun, ia sangat takut untuk berbicara di depan umum.

"Hanya memikirkan hal itu saja membuat saya sakit," ujar dia seperti dilansir dari laman CNBC.

Tidak ada yang mengira, kalau salah satu investor paling sukses di dunia ini ternyata pernah begitu takut untuk bicara di depan umum?

Bahkan karena begitu takutnya, CEO Berkshire Hathaway ini sampai memilih mata kuliah yang tidak akan membuatnya untuk berdiri dan berbicara di depan kelas.

Buffett mengaku ketakutannya ini begitu luar biasa sampai-sampai ia begitu sulit untuk mengucapkan namanya.

Hingga akhirnya, Warren Buffett memutuskan untuk mengikuti kursus 'public speaking' saat ia melihat sebuah iklan di koran sewaktu berkuliah di Columbia Business School.

"Saya pikir itu akan bermanfaat bagi saya, akhirnya saya pergi ke Midtown untuk melakukan pendaftaran. Namun sayangnya, rasa takut ini membuat saya mundur," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Cerita di Balik Buffett Raih Kesuksesannya

9 Cara Sukses dan Bahagia Ala Warren Buffett
Kata Warren Buffett, kalau mau sukses sekaligus bahagia.

Setelah lulus, Buffett kembali ke Omaha dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan sekuritas.

Namun, lagi-lagi masalah sama yang harus ia hadapi. Hingga akhirnya Buffett memberanikan diri dan mendaftar kembali ke tempat kursus pertamanya dan membayar sebesar USD 100 atau Rp 1,4 juta (Kurs USD 1 = Rp 14.395). Buffett pun lalu menceritakan bagaimana kesulitannya selama menjalani kursus tersebut.

"Ada sekitar 30 orang dalam satu kelas dan kami semua kesulitan mengucapkan nama sendiri. Kami bertemu seminggu sekali selama 12 minggu. Mereka akan memberi kami berbagai jenis pidato untuk dipraktikkan dan mengajari kami trik psikologis untuk mengatasi ketakutan kami, " ujar Buffett.

Setelah kursusnya berakhir, Buffett akhirnya kembali ke Omaha dan memutuskan untuk mulai mengajar agar apa yang ia pelajari selama kursus tersebut tidak hilang seketika. Hingga akhirnya, Buffett sudah begitu handal dan ahli ketika berbicara di depan publik.

Buffett menambahkan, kursus yang ia bayar dengan seharga USD 100 atau Rp 1,4 juta ini membuatnya memiliki gelar terpenting dalam hidupnya, dan memiliki dampak terbesar dalam kesuksesannya.

 

Gaya Sederhana Buffett

Bill Gates dan Warren Buffett
Bill Gates dan Warren Buffett

Sebelumnya, sosok Warren Buffett tetap fenomenal di tengah ramainya para miliarder di sektor teknologi. Tahun ini saja, pria berjuluk Penyihir dari Omaha ini masih lebih kaya dari Jack Ma, Mark Zuckerberg, serta duo pendiri Google.

Sebagai figur terkaya di dunia investasi, siapa sangka ia ogah pakai smartphone dan masih suka memakai baju Made in China ketimbang memesan dari rumah mode ternama?

Dilansir dari Nasdaq, ada beberapa kelakuan Warren Buffett yang terbilang sederhana, seperti menolak masuk klub golf mewah. Mobilnya pun Cadillac XTS yang harganya USD 45 ribu. Harga itu termasuk sederhana di Amerika Serikat (AS).

Buffett juga tidak memiliki smartphone dan masih memakai flip phone. Ia disebut hanya pernah mengirim satu email dalam hidupnya, padahal dia adalah investor Apple dan Microsoft.

Hal lain yang perlu diketahui, ternyata Warren Buffett adalah seorang kutu buku. Bertumpuk-tumbuk buku di sisi bangkunya.

Pria yang setiap pagi masih suka makan di McDonald's ini juga menikah dengan cara sederhana. Tidak ada ribuan tamu atau venue di gedung ternama. Pernikahan hanya di hadiri kerabat terdekat dan diadakan di rumah anak perempuannya.

Warren Buffett adalah sahabat dekat Bill Gates, dan mereka berdua adalah ujung tombak yang mengajak para miliarder dunia untuk menyumbangkan harta mereka. Dan ketika meninggal nanti, Buffett berencana akan menyumbang mayoritas hartanya untuk tujuan filantropis.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya