Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat adanya kenaikan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terletak di sekitar jalur mudik lebaran.
Seperti yang terjadi di SPBU pada Rest Area Km 575A di ruas Tol Sragen-Ngawi, Jawa Timur, yang mengalami lonjakan penjualan hingga empat kali lipat dibanding hari biasa, atau naik sekitar 300 persen.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid melaporkan, angka penjualan normal di SPBU tersebut yakni sekitar 10 kiloliter (KL) per hari. Adanya ritual mudik membuat jumlah BBM yang terjual di saat terus melonjak dari hari ke hari.
Advertisement
Baca Juga
"Pada Kamis (30/5/2019) kemarin, penjualan BBM meningkat menjadi 38 KL. Bahkan pada hari Jumat (31/5/2019), kembali meningkat menjadi 41 KL," ungkap dia lewat keterangan tertulis, Minggu (2/6/2019).
Mengantisipasi lonjakan permintaan BBM ini, ia menyatakan, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2019. "Ini bertugas mulai H-15 sampai H+15 Idul Fitri, untuk memantau pasokan BBM maupun LPG kepada masyarakat," jelasnya.
Dia menambahkan, menghadapi arus mudik dan balik Lebaran tahun ini Pertamina secara umum juga telah menyiapkan total 800 SPBU yang tersebar di jalur tol, jalan arteri maupun jalur Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansel) Jawa.
Sementara GM Marketing Operation Region V Pertamina Werry Prayogi menyampaikan, pihaknya sudah menyiapkan 12 SPBU di jalur tol sepanjang Surabaya-Solo. Sementara di jalur Tol Surabaya-Malang dan Surabaya-Probolinggo, disiapkan 8 SPBU. Seluruh SPBU tersebut ada yang berupa SPBU reguler maupun modular.
"Sebanyak 9 SPBU di Tol Surabaya-Solo dilayani dari Terminal BBM Madiun, terdiri dari 4 SPBU Reguler dan 5 SPBU Modular. Penyaluran Gasoline dari Terminal BBM Madiun diperkirakan, selama masa Satgas diperkirakan naik 24 persen, dari 315 KL per hari menjadi 390 KL per hari," urainya.
Selain di Terminal BBM Madiun, Pertamina mengoptimalkan stok dan distribusi dari total enam terminal BBM yang ada di Jawa Timur. Untuk kelancaran proses distribusi, Pertamina juga berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPH Migas, Kepolisian, Dinas Perhubungan, Dinas ESDM, dan juga mitra Pertamina seperti Hiswana Migas.
Musim Mudik, Permintaan Biosolar untuk Kereta Api Meningkat 30 Persen
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2019, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III mencatat kebutuhan bahan bakar biosolar untuk moda transportasi kereta api di lokasi pengisian utama lokomotif Daerah Operasional (DAOP) 1 Jatinegara, Jakarta Timur meningkat sebesar 30 persen, dari 90 Kiloliter menjadi 115 Kiloliter per harinya.Â
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami mengatakan, peningkatan permintaan tersebut seiring dengan peningkatan pelayanan di Dipo Lokomotif Jatinegara selama arus mudik karena penambahan jadwal kereta api.Â
Yakni dari 55 menjadi 70 lokomotif per hari. Peningkatan permintaan biosolar bersubsidi ini tidak berpengaruh banyak pada kuota, karena sudah masuk dalam perhitungan dalam kuota tahunan.
"Selama masa arus mudik hingga arus balik, tim Satuan Tugas dari Pertamina MOR III selalu siaga di Dipo Lokomotif wilayah Jawa Bagian Barat selama 7 x 24 jam, untuk melayani kebutuhan bahan bakar moda transportasi kereta api. Kami terus berupaya agar ketahanan biosolar untuk moda transportasi kereta api rute jarak jauh terjaga," ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (1/6/2019).
Dewi menambahkan, selama masa arus mudik hingga H+10 Lebaran, pihaknya juga telah menyiapkan tambahan mobil tangki untuk biosolar subsidi sebanyak 8 unit.Â
"Kesiapan stok bahan bakar serta sarana dan fasilitas selama masa Satgas Ramadhan & Idul Fitri ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk selalu siaga melayani masyarakat. Kami berharap para pemudik yang menggunakan jasa moda transportasi kereta api dapat pulang ke kampung halaman dengan aman dan nyaman," tuturnya.
Advertisement