Menhub Ungkap 2 Alasan Utama Jumlah Pemudik dengan Pesawat Turun

Menhub Budi menerima laporan adanya penurunan jumlah penumpang penerbangan udara di Balikpapan.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jun 2019, 19:45 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2019, 19:45 WIB
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui jumlah penumpang pesawat pada Lebaran 2019 mengalami penurunan. Selain disebabkan harga tiket pesawat yang masih tinggi, penyebab lainnya karena banyak masyarakat yang sudah mulai beralih menggunakan jalur darat pada saat mudik Lebaran.

"Secara umum memang menurun. Tapi kombinasi. Khususnya untuk bandara-bandara yang ada di Jawa itu menurun lebih banyak karena pindah menggunakan tol," katanya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (3/6/2019).

Budi Karya menjelaskan, dengan dibukanya Tol Trans Jawa secara otomatis membuat sebagian masyarakat penasaran dan ingin menjajal tol tersebut. Akibatnya, banyak orang yang kemudian beralih dengan menggunakan kendaraan roda empat.

"Bayangkan mereka ke Semarang hanya 5-6 jam," imbuhnya.

Sementara itu, penurunan jumlah penumpang yang terjadi di beberapa bandara di luar Jawa pun dikarenakan masih tingginya harga tiket yang dijual oleh sejumlah maskapai. Untuk itu dirinya pun, tak henti-hentinya selalu berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mengkaji agar tarif tiket pesawat bisa kembali normal.

"Tapi kalau di luar Jawa mungkin karena memang faktor harga. Kami akan lakukan kajian agar bisa diselesaikan dengan baik. Tiket pesawat bukan hanya domain Kementerian, tapi faktor avtur, PPN, di situ ada faktor-faktor lain yang harus dibicarakan. Kami akan bicarakan ke Menko Maritim dan Menko Perekonomian," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menggelar video conference guna memastikan kondisi arus mudik Lebaran 2019 berjalan aman. Melalui sambungan video, Budi melakukan pengecekan langsung ke tiap daerah yang menjadi titik kepadatan saat mudik Lebaran.

Dalam video conference tersebut, Budi menerima laporan adanya penurunan jumlah penumpang penerbangan di Balikpapan.

"Pesawat udara turun 24 persen dibanding tahun lalu. Makanya enggak ada extra flight. Ada beberapa penerbangan yang tarifnya mendekati atau bahkan ada beberapa rute yang melebihi tarif batas atas," kata Kepala Badan Litbang Perhubungan Kemenhub, Sugihardjo.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tiket Pesawat Mahal, Bandara Adi Soemarmo Solo Lengang

Letusan Gunung Merapi
Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, untuk sementara ditutup pada Jumat (1/6/2018) mulai pukul 15.30 hingga 18.30 waktu setempat, karena terdampak sebaran hujan abu Gunung Merapi. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

H-2 Lebaran Bandara Adi Soemarmo Solo lengang seiring dengan penurunan jumlah pemudik yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara.

Pantauan di Bandara Adi Soemarmo, Senin (3/5/2019), baik itu di terminal kedatangan penumpang maupun di terminal pemberangkatan tidak terlihat kerumunan penumpang maupun pengantar.

"Untuk arus mudik saat ini, di Bandara Adi Soemarmo jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu," kata Airport Operation and Safety Senior Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adi Soemarmo Iwan Novi Hantono dikutip Antara.

Ia mengatakan kondisi saat ini tidak sepadat tahun lalu. Menurut dia, berdasarkan pantauan PT Angkasa Pura I, dari H-7 hingga H-3 Lebaran pada tahun ini untuk trafik pesawat turun hingga 34 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

"Kalau tahun lalu hampir semua maskapai penerbangan mengajukan 'extra flight' (penerbangan tambahan, red). Kalau Garuda Indonesia tidak mengajukan 'extra flight' tetapi mengganti tipe pesawatnya dari Boeing 737 seri 800 Engine diganti Airbush 330," katanya.

Sedangkan untuk jumlah penumpang pada periode yang sama antara tahun ini dengan tahun lalu terjadi penurunan hingga 49 persen.

Sementara itu, berdasarkan data dari PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, untuk jumlah penumpang datang antara tahun ini dengan tahun lalu terlihat ada penurunan yang cukup signifikan.

Seperti pada H-4 Lebaran tahun ini jumlah penumpang datang sebanyak 3.981 penumpang, sedangkan pada periode sama tahun lalu 6.298 penumpang. Selanjutnya, pada H-3 Lebaran tahun ini jumlah penumpang datang sebanyak 3.711penumpang.

"Kalau tahun lalu jumlah penumpang datang pada H-3 Lebaran mencapai 6.932 penumpang," katanya.

Pada di H-2 Lebaran pada tahun lalu jumlah penumpang datang mencapai 7.511 orang, sedangkan pada periode sama tahun ini jumlah penumpang datang hingga siang hari baru sebanyak 1.636 orang.

Sebelumnya, General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman mengatakan terkait dengan penurunan jumlah penumpang tersebut merupakan akibat dari harga tiket pesawat yang terlalu tinggi.

"Selain itu, banyak pemudik yang ingin lewat tol Trans Jawa. Akibatnya transportasi pesawat kurang diminati," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya