PT KCIC Gandeng TNI Dukung Kelancaran Proyek Strategis Nasional

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan TNI teken perjanjian kerja sama pada Jumat (5/7/2019).

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Mei 2023, 19:38 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 18:55 WIB
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terparkir di Stasiun Tegalluar
Rangkaian kereta cepat terparkir di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan TNI teken perjanjian kerja sama pada Jumat (5/7/2019).

Hal ini untuk mendukung proses pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terutama di kawasan Cimahi, Jawa Barat.

Perjanjian tersebut diteken oleh Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra dan Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal TNI Tri Soewandono.

Perjanjian itu berisi kerja sama antara aset TNI Kodam III Siliwangi berupa lahan Brigif Kujang II Cimahi dengan aset PT KCIC berupa tanah berlokasi di Desa Cijayana dan Samudra Jaya bersama dengan fasilitas berupa kolam renang di daerah Yonarhanudse Cirebon dan Yonzibur Pangalengan.

Area lahan Brigif Kujang II Cimahi memang terlewati pembangunan trase kereta cepat Jakarta Bandung berupa konstruksi jalur elevated  (jembatan).

Konstruksi yang dibangun di atas lahan tersebut akan menjadi salah satu jalur moda transportasi massal modern pertama di Asia Tenggara sehingga dapat menjadi salah satu fasilitas pilihan masyarakat Indonesia dalam bertransportasi antar kota.

Dalam proses mencapai kesepakatan ini, PT KCIC dan Kodam III/Siliwangi telah berdiskusi dengan berbagai instansi pemerintah untuk memastikan perjanjian ini berjalan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlau.

Sehingga terselenggaranya acara ini juga merupakan wujud dukungan pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan yang membantu mengawal proses perundingan hingga diteken perjanjian pada hari ini.

"Proses kerja sama ini sudah mendapatkan persetujuan melalui proses berjenjang mulai dari Mabesad, Mabes TNI, Kemhan RI sampai Menkeu," ujar Tri Soewandono.

Dalam sambutannya, Chandra mewakili PT KCIC juga memberikan apresiasi dukungan segenap instansi pemerintah yang telah mendukung kelancaran proses pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Terima kasih kepada semua yang hadir di sini, karena bagi saya, penandatanganan ini merupakan wujud sinergi antara PT KCIC dengan TNI sekaligus dukungan terhadap pembangunan proyek strategis nasional pemerintah yaitu Kereta Cepat Jakarta-Bandung," tutur dia.

"Dengan ada kerja sama ini kami optimis proses pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dapat berjalan dengan lebih progresif sehingga mencapai target yang telah ditetapkan. Harapan kami kesempatan membangun kereta cepat menjadi media pembelajaran teknologi transportasi massal modern yang juga akan membuka lapangan kerja untuk ribuan putra putrid terbaik Indonesia," tutur dia.

Depo Sudah Mulai Dibangun

Melihat Pameran Alat Transportasi di JIExpo Kemayoran
Model berpose di sisi miniatur kereta cepat saat pameran INAPA 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/3). Pameran ini berlangsung di Hall B1 JIExpo Kemayoran. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sejalan dengan berbagai kegiatan perusahaan untuk mendukung kelancaran proses pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, saat ini berbagai fasilitas sarana prasarana kereta cepat juga sudah mulai dibangun secara masif.

Depo kereta cepat Jakarta Bandung yang merupakan fasilitas perawatan kereta cepat pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara, saat ini sudah mulai dibangun.

Di tanah seluas 85.44 ha, depo ini akan dibangun di kawasan Tegalluar. Depo ini akan memiliki delapan jalur untuk menampung 11 trainset kereta cepat Jakarta Bandung, dengan setiap trainset akan memiliki delapan kereta.

Nantinya dua dari 11 trainset ini akan menjadi kereta cadangan dan kereta pengganti pada saat kereta utama sedang menjalani perawatan.

Perawatan reguler terhadap kereta cepat CR400AF dilakukan setiap dua hari sekali setelah selesainya jam operasional meliputi aktivitas pengecekan atau penggantian spare part hingga pengecekan ultrasonic untuk mendeteksi keretakan pada poros kereta.

Kereta Cepat Jakarta Bandung berkomitmen untuk memastikan bmoda transportasi massal tercepat di Indonesia ini senantiasa mengedepankan keamanan, kenyamanan dan tepat waktu.

Ke depannya, depo Tegalluar ini akan dikembangkan untuk jenis perawatan yang makin kompleks, seperti perawatan kereta setelah mencapai jarak tempuh lebih dari 3 juta km atau setara dengan waktu lima tahun.

Depo kereta cepat diperkirakan dapat mengakomodir perawatan seluruh unit kereta paling tidak 2.400 kali dalam setahun.

Keistimewaan Kereta Cepat CR400 AF

IBD Expo dan Banking Expo 2017
Pengunjung melihat miniatur kereta cepat di pameran Indonesia Business and Development Expo (IBD Expo) di Jakarta, Rabu (20/9). Pameran IBD Expo berlangsung dari 20-23 September 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun keistimewaan dari teknologi kereta cepat yang dipakai oleh kereta cepat Jakarta Bandung mampu beroperasi di empat iklim termasuk di iklim tropis dengan kondisi suhu dan kelembaban tinggi seperti di Indonesia.

Setiap rangkaian CR400AF dilengkapi dua Lightning Arrester untuk meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir terutama di sisi peralatan tegangan tinggi.

Dengan besar daya setiap rangkaian mencapai 9.750 kW, CR400AF mampu memberikan akselerasi yang lebih baik saat melewati trase pada elevasi 30 per mil, sehingga tepat untuk kondisi geografis Jakarta – Bandung yang cenderung menanjak.

Dari 142,3km, lebih dari 50 persen atau sekitar 83km struktur konstruksi proyek kereta cepat Jakarta – Bandung terdiri dari konstruksi elevated dan bridge.

Konstruksi elevated terpanjang terbentang sepanjang 36km mulai dari Kabupaten Bekasi hingga Kabupaten Karawang. Struktur ini memiliki sedikitnya 45 continuous beam dengan bentangan continuous beam terpanjang 72–128–72. Separuh dari struktur elevated terpanjang ini akan tersambung pada akhir 2019.

Sebanyak 2.078 box girder untuk melengkapi struktur elevated akan disuplai oleh tiga casting yard Kereta Cepat Jakarta Bandung yang salah satu di antaranya merupakan terbesar di Indonesia.

Disisi lain, titik–titik pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung terus dikebut di antaranya Stasiun Tegalluar, Tunnel 6 (Inlet & Outlet), Bridge Cikamuning, Brigif Elevated Cimahi, Tunnel 11, Tunnel 8, Tunnel 1 Halim, Casting Yard DK28, Batching Plant DK94.

Siap Pekerjakan Putra-Putri Indonesia

Selain komitmen untuk menyiapkan sarana prasarana, proyek padat karya ini telah mempekerjakan lebih dari 8.000 tenaga kerja lokal yang secara berkelanjutan dilatih melalui training peningkatan kompetensi pekerja.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pemegang proyek kereta cepat, saat ini sedang mempersiapkan diri untuk merekrut putra – putri terbaik yang akan bekerja untuk operasional dan maintenance kereta cepat Jakarta Bandung.

Diharapkan proyek ini akan mampu menyerap ribuan putra – putri terbaik bangsa untuk berkontribusi dalam pembangunan dan pengoperasian kereta cepat pertama di Asia Tenggara.

PT KCIC juga bekerja sama dengan beberapa instansi dan BUMN di bidang transportasi massal guna mendukung pengoperasian kereta cepat Jakarta Bandung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya