Pengusaha Bantah Toko Ritel Tergerus E-Commerce, Ini Buktinya

Meski belakangan ini marak berita ritel tutup, pertumbuhannya ternyata tetap banyak.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Jul 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2019, 16:30 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Konsumen Indonesia sempat terkejut karena ada beberapa perusahaan ritel yang tutup gerai. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi bisnis ritel di Indonesia.

Namun, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menyatakan justru lebih banyak ritel yang membuka di lokasi baru. Ia menyebut penutupan ini bukan karena daya beli rendah, melainkan pertimbangan bisnis lain. Pertumbuhan gerai seperti minimarket pun masih melesat.

Berdasarkan catatan Roy, berikut pertumbuhan ritel di seluruh Indonesia. 

1. Minimarket: tumbuh 800-900 per tahun

2. Supermarket: tumbuh 10-15 per tahun

3. Hypermarket: tumbuh 2-3 per tahun

Pembukaan gerai baru itu menurut Roy adalah tanda bahwa industri ritel Indonesia masih bertumbuh dan konsumsi masih meningkat. 

Roy menyebut kepercayaan konsumen Indonesia pun menurut Roy masih tinggi, itu tercermin dari angka Indeks Kepercayaan Konsumen yang di atas 100, menandakan optimisme dan kepercayaan. Indeks Penjualan Riil juga di atas 100, serta inflasi terkendali di kisaran 3,1 - 3,2 persen.

"Kaitan dengan ritel yang tutup, itu tidak berkaitan dengan konsumsi, ritel yang tutup pertama karena mereka efisiensi, kemudian yang kedua mereka mengubah business model, yang ketiga mereka merelokasi dari daerah yang tidak strategis," ujar Roy pada Kamis (7/11/2019) di Jakarta.

Roy mengatakan omzet ritel pada tahun lalu mencapai Rp 235 triliun, itu jauh lebih tinggi dibandingkan e-commerce. Targetnya tahun ini angka itu naik hingga Rp 240 triliun. Pengusaha ritel pun mengincar ekspansi di timur Indonesia yang menawarkan peluang besar.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta, Ellen Hidayat, juga mengatakan adanya ritel tutup gerai bukan berarti ada masalah ekonomi. Pasalnya, bisa saja pihak pengusaha sedang mencari produk yang paling produktif.

Ia mencontohkan Lotus milik MAP yang sempat tutup gerai, akan tetapi MAP justru tetap berkibar dan menambah brand lainnya.

"Tutup itu masalahnya macam-macam, ada yang mereka melihat merek itu tak jalan saat ini, mending dibuka baru," ujar Ellen. "Padahal itu masalahnya karena kebetulan perusahaannya merasa cari yang make money, kalau enggak make money ya potong," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pesta Diskon Indonesia Great Sale

Ilustrasi belanja
Ilustrasi belanja (Unsplash.com)

Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, para pengusaha pusat belanja, ritel, hotel, dan restoran akan mengadakan Indonesia Great Sale. Ajang ini adalah pesta diskon serempak pertama dan terbesar di Indonesia.

Acara ini akan dimulai pada 14 Agustus 2019 di Tangcity Mall dan berlangsung sampai 25 Agustus 2019. Pesta diskon ini dapat dinikmati di seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia.

"Melalui Indonesia Great Sale, kami juga memberikan kemudahan dan kesempatan bagi pusat perbelanjaan untuk menarik pengunjung. Kami juga berharap melalui Indonesia Great Sale yang dilaksanakan serempak, pengunjung dapat merasakan pengalaman terbaiknya dalam berbelanja mengingat terdapat variasi produk yang ditawarkan dengan promo yang fantastis," ujar Stefanus Ridwan, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI). 

Indonesia Great Sale merupakan gagasan dari APPBI, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta didukung Kementerian Pariwisata.

Acara serupa sudah ada di negara tetangga seperti Mega Sale di Malaysia, Singapore Great Sale, dan Amazing Thailand Great Sale.Terbukti acara pesta diskon besar itu menarik konsumen nasional maupun internasional dan cocok di Indonesia.

"Pertumbuhan bisnis ritel masih berkembang baik di Indonesia dan terus mengalami kenaikan. Tentunya ini juga tak lepas dari kerja sama yang apik antara ritel dan pusat perbelanjaan yang terus menciptakan ide-ide baru untuk menarik hati pengunjung," jelas Roy N Mandey, Ketua Umum DPP Aprindo.

Ajang Indonesia Great Sale ini rencananya akan rutin diadakan tiap tahun. Diharapkan lewat ajang ini maka jumlah pengunjung dan nilai transaksi di seluruh pusat perbelanjaan Indonesia naik 20 persen.

Festival Kuliner

Kuliner nusantara
Kuliner nusantara. (Foto: Dok. Fairmont)

Turut meramaikan Indonesia Great Sale, PHRI juga akan menggelar festival kuliner Nusantara bertajuk PHRI Food Street Festival di area Hotel Grand Sahid Jaya. Harga spesial dan suasana khas anak muda dapat dinikmati para pengunjung pengunjung.

Acara akan diadakan pada 6 sampai 18 Agustus 2019. Para milenial pun diajak ikut hangout sambil menikmati sajian musik dan fashion on the street.

Ajang Indonesia Great Sale juga diharapkan memberi keuntungan kepada para pengusaha kecil dan menengah untuk mempromosikan produk khas daerahnya di berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya