Liputan6.com, Jakarta - Kadin Indonesia bekerjasama dengan Blockchain Asia Forum (BAF) menggelar Global Blockchain Investment Summit (GBIS). Ajang ini merupakan sarana pertukaran informasi dan pengalaman dari para stakeholder dalam bentuk lokakarya dan seminar, serta business matching di antara para pimpinan bisnis.
Wakil Ketua Kadin Bidang Logistik dan Rantai Pasok, Rico Rustombi mengatakan, implementasi teknologi blockchain akan sangat bermanfaat bagi industri logistik. Terutama untuk memperpendek proses distribusi logistik.
"Sebenarnya blockchain ini menghilangkan peran perantara. Blockchain adalah menghubungkan pembeli dengan penjual, jadi end to end. Jadi akan hilang nanti itu mata rantai sebagai intermediary," kata dia, di Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Senin (29/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pendeknya rantai distribusi akan membuat proses distribusi dari penjual ke costumer menjadi lebih ringkas dan mudah.
"Saya analogikan sekarang kalau kita pesan sesuatu melalui platform. Platform menghubungi misalnya restoran kemudian baru transporter yang mengambil. Sekarang tidak. Blockchain diterapkan si penjual dan pembeli sudah berhubungan langsung," ujar dia.
Hal tersebut, jelas Rico akan berdampak pada terpangkasnya cost biaya logistik. Beberapa perusahaan logistik dunia bahkan sudah mengambil keuntungan dari penggunaan teknologi blockchain.
"Bagaimana kerja sama IBM dan DHL mereka mengaplikasikan teknologi blockchain. Secara cost logistik itu turun kurang lebih 16 persen," urai dia.
"Jadi bisa bayangkan kalau cost logistik mereka turun 16 persen. Mereka memiliki nilai daya saing yang kompetitif sekali sehingga mereka bisa mencatatkan performance perusahaan yang lebih baik," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Industri Blockchain Punya Potensi Besar di Indonesia
Sebelumnya, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam perkembangan industri blockchain di masa yang akan datang.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) bahkan telah menerbitkan peraturan baru pada Februari 2019, yang menetapkan struktur dan aturan mengenai pertukaran mata uang kripto, perusahaan penyimpanan, dan juga perusahaan manajemen dompet aset digital.
Peraturan ini memberikan kepastian yang lebih menjanjikan untuk bisnis aset kripto dan blockchain, serta kepercayaan kepada bisnis baru untuk berinvestasi di sektor ini.
BACA JUGA
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, KoinX bekerja sama dengan Bgogo, Jinse, dan Chainup menggelar acara Indonesia Blockchain Summit pada 1 April 2019 di GreenHouse Co-working Space, Jakarta.
“Kami berhasil mengumpulkan proyek-proyek blockchain terdepan, venture capital global, konglomerat bisnis lokal, menteri, dan pembuat kebijakan ke dalam satu ajang pertemuan, sehingga masing-masing pihak dapat membagikan pandangan mereka terhadap bagaimana blockchain dan aset kripto dapat menjadi sangat transparan, aman, dan juga sesuai dengan perkembangan industri blockchain di Indonesia,” kata Samuel Tng, CMO KoinX.
Dalam keterangan tertulis yang Tekno Liputan6.com terima, Selasa (4/3/2019), Indonesia Blockchain Summit diselenggarakan dengan tujuan untuk mengumpulkan semua pihak baik itu pemerhati, investor, dan proyek blockchain terkemuka dari seluruh dunia untuk memberi kesempatan bagi semua pihak untuk memahami potensi ekonomi blockchain di Indonesia.
Advertisement
Tujuan Utama
Selain itu, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya industri Blockchain serta mendidik sebanyak mungkin orang untuk menjadikan Indonesia, sebagai salah satu hub-blockchain utama yang tidak hanya akan memberikan peluang kerja tetapi juga akan berkontribusi secara nyata di sektor bisnis tradisional.
Tahun ini, KoinX berhasil mengundang para pemain blockchain global dan lokal terdepan di Indonesia Blockchain Summit. Di antara pemain global adalah Genesis capital, PreAngel, Evo capital, Aelf, kronos, Ultrain, Zcoin, Edenchain, Perlin, Mars Finance, Chainup, Jinse Finance, OEX, 1-3 labs capital, BitTemple, dan lainnya.
Di antara tamu VIP Indonesia yang diundang adalah dari pihak Kementerian, proyek blockchain lokal seperti Hara Token, Vexanium, Asosiasi Blockchain Indonesia dan masih banyak lagi.
Untuk lebih lanjut mendukung dan mempercepat adopsi serta inovasi blockchain di Indonesia, KoinX berencana untuk menyelenggarakan acara ini setiap tahun dengan konsep yang lebih besar dari para pembicara dan juga pesertanya.