Menko Darmin: Orang Indonesia Lebih Suka Utang Dibanding Menabung

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2019, 13:45 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2019, 13:45 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebutkan masyarakat Indonesia lebih suka meminjam uang dibanding menabung. Hal itu dia sampaikan dihadapan 1.300 mahasiswa yang menghadiri acara AKSIMUDA (Aksi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Menabung) 2019, di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (30/7).

Dia menjelaskan, kondisi tersebut terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana angka pertumbuhan kredit jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK).

"Coba tanya pak Wimboh (Ketua DK OJK), berapa pertumbuhan kredit tahun ini? kira-kira 12 persen dibanding tahun lalu. Tapi coba tanya DPK di bank? Maka jawabannya kira-kira 7 sampai 8 persen. Berarti lebih tinggi kenaikan pinjaman kredit dibandingkan pertambahan tabungan," kata dia, Selasa (30/7/2019).

Oleh karena itu, dia memandang perlunya literasi keuangan terutama untuk generasi muda selaku penerus bangsa.

Selain mengajak mahasiswa untuk gemar menabung, dia juga berpesan agar para anak muda tersebut dapat menularkannya kepada orang lain. Sebab saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum tersentuh literasi keuangan.

"Ada banyak saudara-saudara kita pemuda juga yang misalnya pedagang di pasar, penghasilannya lumayan setiap hari tapi dia tidak pernah gunakan bank," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, masih banyak orang yang menyimpan uangnya secara tradisional di rumah. Padahal, jika disimpan di bank maka bank dapat mengenalinya dengan mudah sebagai nasabah. Hal tersebut tentu akan menjadi keuntungan bagi orang tersebut sebab dapat dengan mudah memanfaatkan layanan-layanan perbankan lainnya.

"Maka penting sekali jangan sampai terlalu banyak saudara-saudara kita yang punya penghasilan uang tapi gak gunakan lembaga keuangan," tutup Darmin Nasution.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Aksi 3 Menteri Kampanyekan Menabung

20151104-OJK Pastikan Enam Peraturan Akan Selesai Pada 2015
Petugas saat bertugas di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta,(4/11/2015). Pengawas Pasar Modal OJK mengatakan pembahasan enam beleid sudah final karena tidak ada lagi perdebatan dari segi substansi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam acara acara AKSIMUDA ini, Anggota Dewan komisioner OJK bidang perlindungan konsumen Tirta Segara menjelaskan acara ini bertujuan untuk mendorong minat menabung anak-anak muda di Indonesia sejak dini.

"Sebelumnya OJK dan Kemendikbud, Kementerian Agama dan industri perbankan sudah meluncurkan program simpanan pelajar dari PAUD sampai SMA," kata Tirta, Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa (30/7).

Dia mengungkapkan, ajakan menabung ini juga dilakukan sebagai rangkaian acara hari Indonesia menabung yang akan dilaksanakan pada 20 Agustus 2019.

"Kalau yang lama itu menabung hanya uang, tapi di Aksimuda ini, ada nabung emas, nabung saham atau nabung reksa dana. Lalu juga ada tabungan untuk uang muka properti. Ini untuk masa tua kita masing-masing," kata Tirta

Menristek Muhammad Nasir mengatakan dengan teknologi yang kian maju diharapkan minat menabung mahasiswa juga meningkat. Sebab di era sekarang ini instrumen menabung menjadi jauh lebih mudah dan beragam.

"Menabung bisa kemana saja. Tidak harus datang ke kantor cabang," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi juga mengajak kepada anak muda untuk menabung di bank agar memiliki investasi dan simpanan di masa depan.

"Saya tahu mahasiswa disini tidak semuanya ingin jadi atlet," kata dia.

Sementara itu, Menko Darmin yang menjadi pembicara penutup juga mengingatkan anak muda untuk gemar menabung agar memperoleh manfaat di masa mendatang.

"Saya hanya ingin menekankan bahwa sebetulnya menabung ini penting. Kalau anda tidak terbiasa menabung, tidak terbiasa menggunakan lembaga-lembaga keuangan maka anda akan tidak punya kesempatan banyak untuk memanfaatkannya," tutupnya.

Dalam acara tersebut juga ditetapkan satu orang mahasiswa dari setiap universitas yang ditunjuk sebagai duta literasi keuangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya