Wawancara Khusus Presiden Grab Indonesia: Kompetisi Terbesar adalah Memenangkan Hati Konsumen

Grab Indonesia dapat suntikan dana Rp 28 triliun, apa efeknya bagi negara ini?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Agu 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 20:00 WIB
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Grab Indonesia baru saja mendapat suntikan dana sebesar USD 2 miliar atau Rp 2,8 triliun dari Softbank asal Jepang. Chairman Softbank, miliarder Masayoshi Son, memang terkenal hobi menanam dana di startup yang punya potensi besar. Dana ia salurkan lewat Vision Fund yang sudah merangkul banyak perusahaan bergengsi dunia, sebut saja Uber, Slack, Oyo, Coupang, hingga Brain Corp di bidang kecerdasan buatan.

Presiden Joko Widodo telah bertemu langsung dengan perwakilan Grab dan Softbank pada Senin, 29 Juli 2019. Masayoshi Son dan pendiri Grab Anthony Tan turut hadir dalam pertemuan itu. Pihak Grab berkata presiden menyambut positif investasi Softbank ke Indonesia melalui Grab Indonesia, dan dengan ini Grab Indonesia merupakan unicorn (startup bernilai USD 1 miliar) yang kelima di Indonesia. 

Usai mendapat dana Rp 28 triliun, lantas quo vadis Grab Indonesia? Bersama Liputan6.com, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengungkap rencana Grab di masa depan dan hasil pertemuan antara Grab, Softbank, dan Presiden Jokowi. Turut juga dibahas markas baru Grab Indonesia, keuntungan dana investasi Softbank bagi mitra Grab, dan tentunya sikap dalam menghadapi kompetitor.

Selengkapnya, berikut wawancara Liputan6.com bersama Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata di Gama Tower, Jakarta Selatan.  

1. Bisakah diceritakan pertemuan kemarin dengan Presiden Joko Widodo membahas apa saja?

Itu hal yang positif sekali. Presiden Jokowi menerima kita. Kita tim yang datang itu dari tim Grab, tentunya saya sendiri dan Anthony Tan, dan juga yang istimewa itu datang dengan Chairman dari Softbank, yaitu Masayoshi Son.

Mungkin kalau di dunia bisnis sudah sangat terkenal sekali Masayoshi Son, karena visi Masayoshi untuk investasi di bidang teknologi dan menjadi investor terbesar untuk teknologi di dunia saat ini dengan Vision Fund.

Tentu saja presiden Jokowi menyambut baik dengan hal ini, selain ini adalah signal yg baik bahwa Masayoshi Son datang ingin invest lebih banyak ke Indonesia, tapi juga beliau mengapresiasi sekali apa yang Grab sudah lakukan di Indonesia, karena impact-nya banyak sekali ke jutaan orang.

Presiden Jokowi menyambut baik hal ini, bahkan kemudian di Instagram beliau sudah disebutkan juga ini menjadikan Grab Indonesia sebagai unicorn kelima di negeri ini.

Hal utama yang kita sampaikan dan Masayoshi sampaikan ada dua hal. Yang pertama Softbank akan invest lagi lewat ke Indonesia melalui Grab di sini sebesar USD 2 miliar. Itu positive news number one.

Number two adalah Masayoshi Son juga mendukung untuk Grab membuka headquarter kedua di Indonesia. Ini kan signal yang baik. Tentunya Presiden Jokowi menyambut baik hal ini, bahkan kemudian di Instagram beliau sudah disebutkan juga ini menjadikan Grab Indonesia sebagai unicorn kelima di negeri ini.

Jadi hal-hal ini adalah hal yang positif dan kita yakin sekali ini akan membawa dampak yang baik, bukan hanya untuk Grab tapi juga untuk mitra-mitranya di sini yang mungkin terdiri dari pengemudi, mungkin juga merchant foods dan agen, tapi yang lebih utama lagi ini adalah berita yang baik untuk bangsa Indonesia sendiri.

2. Dengan adanya suntikan dana dari Softbank tersebut, kira-kira apa saja yang akan dikembangkan Grab tahun ini?

Jadi jelas sekali visinya Masayoshi Son adalah untuk teknologi, apalagi beliau itu fokus sekali pada Artificial Intelligence, mengembangkan hal itu. Tapi melalui Grab ini secara spesifik ada beberapa hal yang bisa dikembangkan. Tentu yang utama dia sampaikan juga adalah untuk mengembangkan ekosistem alternative energy.

Apa sih alternative energy ini? Ya, tentunya bukan berbahan bakar fosil, tapi yang kita fokuskan adalah untuk electric vehicle (EV) yang sering dikenal sekarang.

EV ini bukan hanya manufaktur dari kendaraannya saja, tetapi membentuk ekosistemnya. Grab ini berada di pusat pembangunan untuk ekosistem untuk EV ini, karena disebutkan bahwa yang penting adalah bukan subsidi kendaraan tapi yang penting adalah bagaimana pemakaiannya karena bisa menghemat lebih banyak.

Melalui Grab ini secara spesifik ada beberapa hal yang bisa dikembangkan. Tentu yang utama dia sampaikan juga adalah untuk mengembangkan ekosistem alternative energy. Apa sih alternative energy ini? Ya, tentunya bukan berbahan bakar fosil, tapi yang kita fokuskan adalah untuk electric vehicle (EV) yang sering dikenal sekarang.

Dari situ nanti tentunya akan membawa ekonomi yang lebih baik, dan tentunya membantu pemerintah Indonesia juga agar tidak usah melalui spend subsidi yang terlalu besar untuk di petrofuel. Itu yang pertama.

Yang kedua Softbank akan mendukung kita untuk geomapping di sini melalui teknologi mereka, karena sudah ada banyak perusahaan rintisan Softbank juga yang di bawah geomapping. Ini akan mempermudah pengalaman pelanggan, lalu juga experience-nya lalu quality dari mapping itu sendiri.

Dari Softbank sendiri kemudian juga menyatakan bahwa Grab akan mendukung untuk e-healtcahre, jadi healthcare melalui tekknologi: health-tech.

Apa pentingnya? Karena dengan e-healthcare Grab bisa membantu penyebaran penetrasi layanan medical, bukan hanya di kota-kota besar, tetapi yang terutama adalah di Indonesia timur atau daerah-daerah terpencil yang susah mendapat layanan yang baik untuk medical dan kesehatan, dan ini adalah hal-hal utama yang bisa membantu Indonesia.

3. Dari tiga poin tersebut, mungkin ada yang bisa dirasakan langsung oleh driver-driver Grab yang saat ini atau orang-orang yang sudah bermitra dengan Grab. Apa yang bisa dirasakan?

Dari beberapa hal itu tentunya ada beberapa hal, misalnya untuk elecrtic vehicle. Nanti kendaraan berbasis listrik, kalau kita sudah membentuk ekosistemnya, itu nanti cost atau biaya yang dikeluarkan untuk para mitra akan jauh sangat lebih rendah, karena biaya energi melalui alternative energy, terutama electric vehicle itu jauh lebih rendah.

Artinya apa? Nanti tentunya nanti net income yang didapatkan mitra pengemudi akan jauh lebih bagus.

Lalu tentunya secara tidak langsung e-healthcare juga. I mean, like, banyak mitra pengemudi ini di jalan. Ada istilah salam satu aspal di jalan dan lain-lain, dan tentunya mungkin kurang waktu untuk misalnya datang ke fasilitas fisik dan lain-lain untuk layanan kesehatan.

Dengan layanan e-healthcare ini tentunya akan mempermudah itu. Mereka juga mendapat layanan kesehatan yang cepat, mudah, dan tidak menghabiskan waktu dan produktivitasnya.

Yang perlu disampaikan juga bahwa Grab ini sekarang sudah bukan lagi semata-mata transportation technology company, we are already a superapp.

Tentunya di luar hal ini ya mapping akan membantu pengalaman mereka dalam berkendara juga, sehingga membantu mereka juga nanti untuk menekan biaya, karena nanti lebih cepat dan lain-lain.

Tapi yang perlu disampaikan juga bahwa Grab ini sekarang sudah bukan lagi semata-mata transportation technology company, we are already a superapp. Artinya layanan bermacam-macam di situ banyak sekali, tentunya ini juga akan membantu nanti untuk merchant-merchant foods di situ dan juga untuk membantu para agen yang tersebar di seluruh Indonesia.

Markas Baru Grab di Indonesia dan Potensi GrabFood

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

4. Kantor utama awalnya berada di Singapura, kemudian kantor kedua yang akan dibangun di Indonesia mungkin ada yang ditekankan, mungkin ada sesuatu yang beda juga, dibandingkan kantor utama?

Ya, jadi memang unique sekali kita bikin second headquarter, apa sih nanti fokus ya second headquarter ini? fokusnya ada dua, yang pertama mengembangkan technology talent, untuk R&D, untuk spesifik masyarakat Indonesia, bahkan bisa kita kembangkan juga di Asia Tenggara.

Jadi apa yang dari hasil R&D di Indonesia, berkembang juga bisa ke Asia Tenggara, karena tentunya kita tahu Indonesia ini sangat unique dan lebih banyak kebutuhannya dan kita harus address ini langsung di mana market itu berada. Jadi kita akan buka tech-talent, R&D centers yang sangat fokus di Indonesia.

GrabFood itu nanti akan berpusat di Indonesia, yang tentunya akan sangat membantu juga masyarakat Indonesia.

Yang kedua untuk layanan GrabFood di mana GrabFood itu nanti akan berpusat di Indonesia, yang tentunya akan sangat membantu juga masyarakat Indonesia. Ini hari ini saya sudah memakai kaos Grab Food juga.

Kita tahu ini adalah layanan yang sangat penting sekali untuk masyarakat Indonesia dan sangat potensial untuk berkembang di seluruh Asia Tenggara.

Jadi for information juga, layanan food untuk Grab itu memang utamanya saat ini di Indonesia, tapi secara Asia Tenggara Grab Food itu sudah menjadi layanan delivery foods nomor satu di Asia Tenggara, sehingga itu sebegitu important-nya dan kita akan membawa headquarter-nya itu, layanannya itu, di Indonesia.

5. Jadi secara tidak langsung juga mengembangkan kuliner-kuliner, makanan Indonesia secara pariwisata?

Kita juga ada beberapa inisiatif di situ. Kita punya layanan misalnya Kitchen by GrabFood. Itu bisa membuat merchant-merchant food yang tadinya tidak pernah bermimpi untuk berada di Jakarta buka cabang. Kita jadi bukakan di Jakarta melalui Kitchen di situ.

Dan mereka tidak perlu khawatir untuk investasi yang besar karena mereka cukup membuka dapurnya saja di situ, bagaimana nanti pelayanan customers-nya adalah semuanya pure melalui delivery.

6. Yang menarik adalah ini kita mengunggulkan GrabFood di Indonesia, apakah juga akan berdampak ke negara-negara di sekitar Indonesia?

Sudah pasti karena inovasi-inovasi banyak sekali dari Indonesia. Di Indonesia sendiri untuk GrabFood sudah melayani sekitar 178 kota saat ini, kalau Grab transport sudah 224 kota saat ini.

Di Indonesia sendiri untuk GrabFood sudah melayani sekitar 178 kota saat ini, kalau Grab transport sudah 224 kota saat ini ... Dari pengalaman yang bermacam-macam ini di 178 kota, ini tentunya adalah modal yang kuat untuk bisa mengembangkan layanan ini dengan tepat di seluruh Asia Tenggara.

Tentunya dari 178 kota itu banyak sekali pengalaman yang kita dapatkan ya, karena bukan hanya melayani kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, tetapi juga kota-kota kecil sama kota-kota yang remote dan yang lain-lain, yang mungkin karakteristiknya juga berbeda.

Dari pengalaman yang bermacam-macam ini di 178 kota, ini tentunya adalah modal yang kuat untuk bisa mengembangkan layanan ini dengan tepat di seluruh Asia Tenggara.

Daerah Incaran Grab

Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

8. Dengan pengembangan teknologi Grab tahun ini, mungkin ada daerah-daerah yang ingin Grab pacu?

Saat ini Grab menjadi perusahaan atau rintisan dengan jumlah yang terbesar kita ada di 224 kota. Itu yang terbesar untuk perusahaan rintisan atau startup, tapi kita tak akan berhenti di situ.

Di dalam platform Grab pun ada kudo kios untuk dagang online, melalui sistemnya, aplication-nya itu enabling micro entrepreneur melalui agen-agen. Itu footprints-nya lebih besar lagi: ada di 515 kota di seluruh kota di Indonesia. Untuk footprint cities kita sudah dari sabang sampai Merauke sudah kita cover semua, lebih kepada engagement nya di setiap kota.

Contohnya begini, paling besarkan di transportasi, hal utama lain, saya kemarin baru saja dari Toba (Sumatera Utara ) dan sekitarnya adalah daerah pengembangan pariwisata, super destinasi pariwisata yang jadi program pemerintah Presiden Jokowi di periode ini.

Kita sangat fokus di daerah Indonesia timur.

Grab sangat mungkin membantu untuk layanan pariwisatanya, karena di super app kita sudah ada layanan booking hotel, ada layanan tiket, sudah ada transportasi, sudah ada layanan sewa beberapa hari dan lain-lain dan kita bisa membantu promosinya di situ.

Jadi pengembangannya adalah ke depannya penetrasi dari layanan kita di masing-masing kota itu dan juga beberapa fokus yang dibutuhkan pemerintah Indonesia yang satu hal sangat potensial adalah di bidang pariwisata.

9.  Apakah ada fokus tertentu juga di daerah Indonesia Timur?

Kita sangat fokus di daerah Indonesia timur. Kita bahkan sudah ada di Merauke layanan kita, tentunya kalau Maluku, Sulawesi, sudah sangat banyak sekali disana, kita kembangkan ini memang berdasarkan kota besar, lari ke kota kedua kota ketiga, keempat. Yang kita tekankan disini, mobility-nya dari para pelanggan kita.

Kita tahu pelanggan itu tidak akan hanya bergantung pada layanan satu moda transportasi, penting juga bagi kita, connectivity-nya .

Kita buka juga layanan Grab Car Airport, di 14 kota diseluruh Indonesia, belum berhenti di situ, kami akan terus menambah layanan resmi di airport-airport. Kita buka juga layanan dengan connectivity misalnya kalau di Jakarta layanan moda transjakarta dan MRT, tapi kalau bicara Indonesia timur saya rasa tidak hanya berhenti disitu, layanan food, merchant, wirausahawan micro ini melalui layanan Grab, akan terus kami kembangkan

Strategi Menghadapi Kompetitor dan Tujuan di Masa Depan

Layanan Grab Gerak.
Layanan Grab Gerak. Dok: Grab Indonesia

10. Bagaimana Grab menyikapi transportasi lain?

Buat kita sebetulnya dua hal. Kita fokus pada tech for good, artinya teknologi untuk kebaikan, teknologi ini harus untuk kebaikan masyarakat.

Layanan ganjil genap misalnya, itu melalui teknologi kita address, sehingga ada kepastian di situ untuk pelanggan, lalu layanan Grab Now. Layanan Grab Gerak untuk layanan disabilitas.

Kita sangat customer-oriented, for us ada persaingan mungkin di sini, tapi for us the biggest competition adalah to win the customer heart. Apa yang kita luncurkan itu bukan competitor-focus, karena kita yakin memenangkan hati customer adalah kunci.

11. Bisa jelaskan tentang layanan Grab untuk penyandang disabilitas?

Kita punya Layanan grab gerak di situ ya itu adalah para pengemudi pengemudinya sudah dilatih untuk melayani para penyandang disabilitas.

Ini pertama kali kita launchingkan tahun lalu, tapi kemudian kita push lagi kemarin ketika kita menjadi salah satu official partner juga untuk Asian Paragames, setelah waktu itu kita mendukung Asian Games kita mendukung Asian Para Games juga di mana kita menjadi layanan resmi untuk teknologi transportasinya.

Nah selain titik-titik tertentu yang kita tentukan untuk layanan grab gerak ini tapi yang penting adalah kita memberikan pelatihan-pelatihan kepada pengemudi kita, karena melayaninya kan lain disabilitas ada bermacam-macam dan mereka melalui training-training yang khusus untuk bisa melayani mereka

Terutama adalah yang mungkin kemampuan jalannya terbatas itu juga bagaimana kan apa namanya melayani ada hal yang khusus, tentunya ada yang pendengarannya kurang, penglihatannya kurang, atau percakapannya yang terbatas di situ, itu sudah kami latih

12. Secara global perkembangan Grab sudah masuk menjadi Decacorn, kemudian di Indonesia juga cukup unggul. Ada lagi yang ingin dicapai tahun ini?

Ini apresiasi dari masyarakat, saat ini di Asia tenggara, Grab sudah menjadi decacorn, dan kemarin dengan kunjungan kita ke presiden ini sudah jadi komitmen kita untuk investasi dan pembukaan headquarter sudah diakui menjadi unicorn kelima di Indonesia. Grab Indonesia menjadi unicorn kelima di Indonesia.

Pencapaian selanjutnya tentunya kita ingin sealalu mencapai lebih tinggi lagi, we heard about hectacorn. Buat kami yang penting tumbuh lebih tinggi lagi, memberikan layanan yang lebih baik lagi untuk masyarakat

Kita yakin Grab ini bisa tumbuh lebih tinggi lagi, bukan hanya Grab sendiri. We live in ecosystem, so very important for us juga untuk keep partnership, untuk kerja sama yang baik, dengan mitra mitra kita, pengemudi, merchant food, juga dengan mitra-mitra strategis kita yang membentuk ekosistem dan membantu memajukan Indonesia juga.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya