PLTU Bengkayang Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik Sistem Khatulistiwa

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkayang Kalimantan Barat berkapasitas 2x50 Mega Watt (MW).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Agu 2019, 17:50 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 17:50 WIB
Peresmian operasi perdana terminal batubara PLTU Jawa 7 oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto W.S.
Peresmian operasi perdana terminal batubara PLTU Jawa 7 oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto W.S.

Liputan6.com, Jakarta Pasokan listrik sistem Khatulistiwa semakin semakin handal, dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkayang Kalimantan Barat berkapasitas 2x50 Mega Watt (MW).

General Manager PLN UIP Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) Rachmad Lubis mengatakan, pembangunan proyek PLTU Parit Baru Site Bengkayang yang dilaksanakan oleh PLN UIP Kalbagbar kini memasuki tahap akhir.

Kedua unit mesin PLTU masing-masing berkapasitas 50 MW ini telah masuk pada sistem interkoneksi kelistrikan Khatulistiwa.

"Unit 1 masuk pada bulan Desember 2018 lalu, sedangkan unit 2 telah masuk sistem pada bulan Juli 2019 kemaren," kata Rachmad, di Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Rachmad mengungkapkan, dengan masuknya pasokan listrik dari 2 unit mesin PLTU berkapasitas 2 X 50 MW tersebut, akan memperkuat sistem kelistrikan Khatulistiwa. Selain meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Khatulistiwa, juga akan menekan biaya pokok produksi listrik di Kalbar sebab seluruh mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar solar yang notabene berbiaya mahal akan dihentikan pengoerasiannya.

"Kalau dihitung secara matematis, beroperasinya 2 unit mesin PLTU berkapasitas 2 X 50 MW berarti PLN dapat melistriki sekitar 90 ribu lebih pelanggan baru dengan daya rata-rata 1.300 VA," jelas Rachmad.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PLTU Parit Baru Site Bengkayang

PLTU Paiton
PT Pembangkitan Jawa Bali mencetak sejarah dengan menyabet Proper Emas untuk pengelolaan PLTU Paiton unit 1 dan 2 di Probolinggo, Jawa Timur.

Menurutnya, keberadaan PLTU Parit Baru Site Bengkayang diharapkan juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar, sebab akan menyerap tenaga kerja lokal yang berasal dari masyarakat sekitar. Selain itu, disekitar lokasi PLTU telah dilaksanakan berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Pada bulan Mei 2019 lalu kami juga telah melaksanakan pelatihan Teknisi sepeda motor bagi bagi anak-anak muda yang berada disekitar PLTU. Kami berharap masyarakat yang berada disekitar lokasi PLTU juga mendapatkan manfaat dan keberkahan dari keberadaan PLTU tersebut," ungkap Lubis.

Manager PLN UPP Kitring KBB3 Benaya S. Winowoda menambahkan, PLTU Parit Baru Site Bengkayang sebelum dioperasikan, tes yang telah dilaksanakan sebelumnya antara lain tes pembebanan (load test), tes keandalan pembangkit selama 30 hari (reliability run test), dan juga tes unjuk performa pembangkit (performance test) yang dilakukan untuk memastikan kemampuan maksimal unit pembangkit.

Meskipun secara seremonial belum diresmikan, PLTU seluas 45 hektar ini telah mampu tersambung dengan sistem kelistrikan yang ada.

"Dengan pasokan listrik yang semakin baik di Sistem Kelistrikan Khatulistiwa ini nantinya dapat meningkatkan iklim positif berinvestasi dan mendorong kemajuan ekonomi di Kalimantan Barat," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya