Poster Film King Kong Tempo Dulu Dilelang Rp 864 Juta, Minat Beli?

Poster-poster film tempo dulu dilelang oleh Sotheby's.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Agu 2019, 07:20 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2019, 07:20 WIB
Poster film King Kong (1933) edisi bioskop Prancis.
Poster film King Kong (1933) edisi bioskop Prancis. Dok: Sotheby's

Liputan6.com, London - Rumah lelang Sotheby's kembali mengadakan acara bagi para pecinta sinema lawas. Kumpulan poster film tempo dulu pun dilelang, mulai poster Pinocchio (1937), Sunset Boulevard (1950), dan King Kong (1933).

Pelelangan dibuka Sotheby's pada 23 Agustus 2019 dan terlaksana secara online di situs resmi mereka.

Unggulan lelang ini adalah poster King Kong yang ditaksir bisa mencapai 50 ribu pound sterling atau Rp 864 juta ( 1 pound sterling = Rp 864 juta). Poster berasal dari edisi bioskop Prancis dan karya Roland Coudon.

Poster edisi Prancis ini terbilang unik karena berbeda dari kebanyakan poster King Kong lain yang kerap menampilkan si hewan buas itu di Empire State Building.

"Roland Coudon dengan brilian menangkap momen puncak dari film landmark ini, ketika King Kong yang perkasa ditampilkan kepada publik di panggung Broadway sebagai 'Kong, si Keajaiban ke Delapan di Dunia,'" tulis Sotheby's.

Poster film The Maltese Falcon (1941). Dok: Sotheby's

Poster mahal lain berasal dari film The Maltese Falcon yang ditaksir laku hingga 24 ribu pound sterling (Rp 414 juta). Kritikus Roger Ebert menulis film itu mengantar Bogart ke film fenomenal lain seperti Casablanca (1942) dan The African Queen (1951).

Harga poster film anak-anak pun tak kalah mahal. Poster Mickey Mouse dari era 1930-an diperkirakan laku hingga 20 ribu pound sterling (Rp 345 juta) dan poster Pinnochio seharga 5.000 pound sterling (Rp 86 juta).

Poster film Mickey Mouse dari era 1930-an. Dok: Sotheby's

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Menkeu Sri Mulyani Nonton Film Bumi Manusia

Menkeu Sri Mulyani Hadiri Seminar Nasional Nota Keuangan APBN 2020
Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan pada Seminar Nasional Nota Keuangan RAPBN 2020 : Mengawal Akuntabilitas Penerimaan Negara di Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Sri Mulyani menjelaskan kondisi ekonomi global diselimuti awan hitam. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hadirnya film Bumi Manusia, yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer menarik perhatian Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati. Bersama suaminya, Tonny Sumartono, lalu ada Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman, serta dengan jajaran Kementerian Keuangan lainnya, menonton film Arahan sutradara Hanung Bramantyo ini. 

Menteri Keuangan era Presiden SBY dan Jokowi ini, juga tidak lupa membagikan keceriannya setelah menonton film Bumi Manusia. Ia menghimbau masyarakat untuk menonton film terbaru produksi Falcon Pictures tersebut. Menurutnya, film yang dibintangi oleh aktor muda, Iqbaal Ramadhan ini sangat layak ditonton, karena banyak mengandung nilai perjuangan negara Indonesia.

"Film ini sangat layak ditonton. Agar kita semua menyadari betapa berharganya arti dari persamaan hak dan perlakuan yang kita peroleh setelah Kemerdekaan.  Semoga semakin banyak film Indonesia yang dapat menggugah rasa nasionalisme seperti film ini," ujarnya seperti dikutip melalui akun Instagram resminya, Sabtu (17/8/2019).

Dia melanjutkan, "untuk kedepannya diharapkan semakin banyak film yang dibuat oleh anak negeri serta dapat membangkitkan rasa nasionalisme seperti Bumi Manusia,".

Komentar Mawar de Jongh

Mawar De Jongh
Artis Mawar De Jongh saat mengunjungi kantor Liputan6.com di Jakarta, Selasa (26/6). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mengetahui film Bumi Manusia ditonton dan mendapatkan respons positif dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, pemeran Anelis, Mawar De Jongh mengaku senang dan bangga. 

"Senang sekaligus bangga, mengetahui banyak yang menyukai film Bumi Manusia. Saya juga menyampaikan terimakasih kepada Ibu Sri Mulyani yang sudah meluangkan waktu untuk menonton film Bumi Manusia,” ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya