Kementerian PUPR Bangun Rusun Petugas Lapas Nusakambangan

Adanya bantuan perumahan tersebut diharapkan dapat membantu para petugas Lapas Nusakambangan dan keluarganya untuk tinggal di hunian yang layak.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Agu 2019, 13:10 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2019, 13:10 WIB
Rumah susun (Rusun) dan rumah khusus (Rusus) bagi para petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Pulau Nusakambangan
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan membangun hunian berupa rumah susun (Rusun) dan rumah khusus (Rusus) bagi para petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan membangun hunian berupa rumah susun (Rusun) dan rumah khusus (Rusus) bagi para petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Peresmian Rusun dan Rusus di Pulau Nusakambangan ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly didampingi Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, adanya bantuan perumahan tersebut diharapkan dapat membantu para petugas Lapas Nusakambangan dan keluarganya untuk tinggal di hunian yang layak.

"Rusun yang kami bangun untuk petugas Lapas Nusakambangan ini bukan sekedar hunian vertikal biasa. Tapi kualitasnya seperti apartemen jadi nyaman untuk ditempati petugas beserta keluarganya," ujar Khalawi dalam keterangan tertulis, Jumat (23/8/2019).

Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR pada 2018 membangun sebanyak dua tower rusun di Nusakambangan.

Pertama adalah Rusun untuk petugas lapas yang masih lajang, dibangun setinggi empat lantai dan unit hunian sebanyak 50 kamar. Daya tampung Rusun masing-masing kamar sebanyak empat orang, sehingga total daya tampungnya sebanyak 196 penghuni. Biaya pembangunannya sekitar Rp 16,1 miliar.

Sedangkan yang kedua adalah rusun yang diperuntukkan bagi petugas lapas yang sudah berkeluarga. Rusun ini dibangun setinggi tiga lantai dengan unit hunian sebanyak 42 unit. Tipe unit huniannya adalah tipe 36 dan mampu menampung 42 kepala keluarga. Anggaran untuk pembangunan Rusun ini senilai Rp 15,9 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Total Anggarannya Senilai Rp 4,648 miliar

Presiden Jokowi Segera Resmikan Rusunawa Pasar Rumput
Suasana rumah susun sewa (Rusunawa) Pasar Rumput, Jakarta, Senin (15/7/2019). Rusunawa Pasar Rumput rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada bulan Agustus 2019 mendatang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sementara program pembangunan kedua adalah Rusus bagi penjaga lapas di Pulau Nusakambangan. Rusus tersebut dibangun oleh Satuan kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah.

Total Rusus yang dibangun sebanyak 28 unit tipe 36. Waktu pelaksanaan pembangunan adalah 210 hari, mulai 4 Juni hingga 31 Desember 2018. Total anggarannya senilai Rp 4,648 miliar. Setiap unit Rusus juga telah dilengkapi meubelair seperti tempat tidur, meja, kursi makan, lemari pakaian, dan sofa

Pembangunan Rusun dan Rusus ini, imbuh Khalawi, merupakan bentuk dukungan Kementerian PUPR dalam meningkatkan kesejahteraan para petugas lapas. Selain itu, para petugas dan keluarga yang tinggal di Pulau Nusakambangan juga bisa tinggal di rumah yang lebih aman dan nyaman.

"Kami siap mendukung program dari Kemenkumham, khususnya dalam menyediakan hunian yang layak bagi para pegawainya. Tak hanya di Nusakambangan saja, Kementerian PUPR juga telah membangun Rusun bagi para pegawai imigrasi di Bali dan Batam," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya