Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah melistriki 10 desa terakhir di Kabupaten Natuna. Dengan demikian seluruh desa di wilayah tersebut sudah mendapat pasokan listrik dari PLN.
Direktur Bisnis Regional Sumatera (Dirregsum) PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, sistem kelistrikan di Kabupaten Natuna termasuk di pulau-pulau tersebar hingga pulau terluar terdiri dari 12 sub sistem kelistrikan, dengan total daya terpasang 35,8 Mega Watt (MW) dan daya mampu 29.5 MW dengan beban puncak 14.2 MW.
Advertisement
Baca Juga
"PLN terus berupaya memberikan pelayanan kepada pelanggan untuk mengoptimalkan keandalan sistem di Natuna," kata Wiluyo, di Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Menurut Wiluyo, PLN baru saja merampungkan pembangunan interkoneksi sistem 20 Kilo Volt (KV) sepanjang 60 Kilo meter sirkit (kms) yang terhubung dari Ranai ke Pian Tengah, dengan sudah beroperasinya sistem 20 kv tersebut kini sistem kelistrikan di Natuna lebih andal.
Dengan nilai investasi sebesar Rp. 28,2 miliar, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 178, 5 Kms (kilo meter sirkit), juga Gardu Distribusi kapasitas 2.050 kVA.
Pasokan Natuna berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Ranai yang interkoneksi ke PLTD Pian Tengah dengan daya terpasang 20.2 MW dan daya mampu 17.1 MW, sementara beban puncak sebesar 11.8 MW sehingga pasokan listrik di Natuna surplus 5.2 MW.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembangunan Listrik Desa
Pembangunan listrik desa di kabupaten Natuna saat ini telah rampung 100 persen, sehingga dapat menerangi warga yang tinggal di 27 pulau. Dalam tiga tahun PLN berhasil alirkan listrik kepada 3.427 pelanggan di 40 desa yang terdiri dari 33 desa baru dan 7 desa lama.
Wiluyo menjelaskan, pada tahun ini PLN bersama akademisi dari ITS Surabaya sedang mengembangkan Barge Mounted Power Plant yaitu pembangunan pembangkit listrik di atas kapal dengan spesifikasi kapasitas sebesar 5 x 1 MW, 2 x 100 KW, 2 x 200 KW dan 1 x 500 KW.
Hal ini dalam rangka mendukung sebagai penyedia pasokan listrik di kepulauan. Hal ini dirasa sangat diperlukan karena wilayah Kepulauan Riau yang terdiri dari ribuan pulau.
"Tidak sampai disitu upaya PLN dalam mendukung keandalan sistem kelistrikan, dalam mendukung pembangkit bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kabupaten Natuna, PLN bekerjasama dengan pengembang sudah merencanakan pembangunan Pembangkit sebesar 4 MW dengan bahan bakar Bio Mas dan kayu dari pohon Kaliandra. Mudah-mudahan pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan," tandasnya.
Advertisement