Ojek Lansia, Inovasi Antar Jemput Orang Tua ke Posyandu

Inovasi Ojek Lansia yang kemudian diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka bertujuan menjemput lansia untuk datang ke posyandu.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Sep 2019, 09:45 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2019, 09:45 WIB
Lansia (iStock)
Ilustrasi lansia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan ojek selama ini dikenal sebagai sarana transportasi yang digunakan untuk berpergian. Namun, hal berbeda coba dilakukan masyarakat Desa Penagan di Kabupaten Bangka, yang menambah fungsi ojek sebagai layanan penjemputan lansia untuk berobat.

Bupati Bangka Mulkan mengatakan, inovasi Ojek Lansia yang kemudian diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka bertujuan menjemput lansia untuk datang ke posyandu dan mengantarkan kembali pulang setelah mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Kita menyediakan Ojek Lansia, ini pelayanan kami kepada masyarakat karena kesadaran masyarakat untuk datang berobat sangat susah. Dengan adanya ini, kita bisa menjemput masyarakat yang sudah tua dan kurang mampu berjalan," ungkap dia dalam keterangan tertulis, Kamis (19/9/2019).

Lansia di Desa Penagan yang sebelumnya tidak pernah atau jarang datang ke posyandu kemudian menjadi rutin berobat ke sana setiap bulannya berkat layanan ini. Sebagai catatan, inovasi tersebut berhasil meningkatkan kunjungan posyandu lansia di Desa Penagan, yang pada 2017 hanya 65,47 persen menjadi 84,29 persen di 2018.

"Kendaraan roda dua dari kader-kader kesehatan menjadi kendaraan andalan ketika tidak tersedianya angkutan kota dan ojek di Desa Penagan. Selain karena minimnya sarana transportasi, motor dipilih lantaran untuk mendatangi rumah lansia perlu menyusuri badan jalan yang sempit," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kendala

Aturan Ojek Online Terbaru Resmi Dirilis
Pengemudi ojek online melintasi Jalan Pintu I Senayan, Jakarta, Selasa (19/3). Kemenhub mengeluarkan Permen No.12 tahun 2019 tentang perlindungan keselamatan pengguna motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Mulkan mengakui, bahwa masih terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi dalam implementasi inovasi Ojek Lansia ini. "Kendalanya karena membutuhkan biaya transportasi kepada para ojek," sebutnya.

Meski begitu, ia menuturkan, biaya operasional Ojek Lansia dapat ditangani dengan sumber daya keuangan yang berasal dari uang kas lansia, dana puskesmas, serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Adapun inovasi ini merupakan replikasi dari terobosan yang menggunakan media serupa, salah satunya adalah inovasi Ojek Makanan Balita (Omaba) dari Kota Bandung. Omaba merupakan transportasi yang digunakan oleh para kader kesehatan di Kota Bandung untuk mengantarkan makanan bergizi kepada balita yang mengalami masalah gizi.

 

Replikasi

Udara Jakarta Buruk, Warga Beraktivitas Pakai Masker
Penumpang ojek online mengenakan masker pelindung untuk menghindari polusi udara buruk di Jakarta, Rabu (17/7/2019). Dinkes DKI menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas untuk mencegah dampak polusi udara pada tubuh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lebih lanjut, Mulkan berharap, daerah-daerah lainnya mampu mereplikasi inovasi Ojek Lansia demi mewunudkan pelayanan kesehatan yang efektif dan tepat sasaran.

"Inovasi Ojek Lansia dapat dengan mudah direplikasi oleh desa, puskesmas, maupun pelayanan publik lain yang memiliki masalah kesulitan akses karena keadaan terpencil, terutama terkait pelayanan lansia," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya