Pertamina Tambah 6 Titik Penyalur BBM Satu Harga di Kalimantan

Hadirnya SPBU 3T di tengah masyarakat, berdampak besar bagi mereka yang membutuhkan bahan bakar untuk kehidupan sehari-hari atau penunjang mata pencaharian.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Sep 2019, 19:31 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2019, 19:31 WIB
Pemerintah Subsidi Solar
Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). Pemerintah berencana untuk menambah subsidi solar di tengah harga minyak dunia yang sedang naik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menambah enam titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di wilayahTerdepan, Terluar, dan Terpencil (3T) di Kalimantan.

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, secara nasional program BBM Satu Harga dari 2017 sampai tahun 2019 akan dibangun 170 penyalur.

Sedangkan untuk 2019 saja, akan dibangun 39 penyalur dengan rincian 38 penyalur oleh Pertamina dan satu penyalur oleh PT AKR.

"Pada 2017, telah terbangun 57 penyalur BBM Satu Harga. Rinciannya, 54 penyalur oleh PT Pertamina dan 3 penyalur PT AKR.

Pada 2018, telah dibangun 74 penyalur dengan rincian 68 penyalur oleh PT Pertamina dan 6 penyalur oleh PT AKR," kata Fatar, di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Enam titik SPBU 3T yang diresmikan yaitu:

- SPBU Kompak 66.794.001 Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat

- SPBU Kompak 66.788003 Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

- SPBU Kompak 66.743003 Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

- SPBU Kompak 66.744004 Katingan tengah, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

- SPBU Kompak 66.742002 Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah

- SPBU Kompak 65.772002 Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Target Operasi

Harga Pertamax Naik
Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Pertamax Cs akibat terus meningkatnya harga minyak dunia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan Pertamina Heppy Wulansari menjelaskan, Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan mendapatkan 35 titik sebagai target lembaga penyalur BBM satu harga dari 2017-2019. Pada 2019, terdapat 8 titik dan tinggal satu titik lagi yang dalam waktu dekat akan beroperasi, yaitu di Delang, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.

Secara keseluruhan, persebaran SPBU 3T BBM satu Harga di Kalimantan yaitu 6 titik di Kalimantan Timur, 8 titik di Kalimantan Utara, 2 titik di Kalimantan Selatan, 10 titik di Kalimantan Tengah, dan 9 titik di Kalimantan Barat.

Pertamina terus berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Beroperasinya SPBU BBM satu Harga di Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara menjadikan Pertamina telah mencapai 157 titik dari target 160 titik di tahun 2019.

Tiga titik yang sedang dalam masa progress berada di Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

“Merealiasikan penugasan ini membutuhkan perjuangan yang tidak mudah mengingat kondisi geografis yang menantang, Selain itu, upaya perjuangan tim Pertamina melakukan survey transportasi BBM setelah titik ditetapkan, menggandeng investor lokal untuk bersedia menjadi mitra, pembangunan infrastruktur, hingga lembaga penyalur berupa SPBU siap beroperasi juga menjadi tantangan tersendiri.” papar Heppy.

Hadirnya SPBU 3T di tengah masyarakat, berdampak besar bagi mereka yang membutuhkan bahan bakar untuk kehidupan sehari-hari atau bahkan penunjang mata pencaharian. Masyarakat tidak lagi harus merogoh kocek yang besar untuk mendapatkan bahan bakar.

Perubahan dari solar dan premium dari sekitar Rp 15 ribu sampai 20 ribu lebih untuk 1 liter premium atau solar, kini masyarakat dapat menikmati BBM dengan satu harga yaitu premium Rp 6.450 per liter dan produk solar seharga Rp 5.150 per liter.

"Selisih harga tersebut dapat mereka alihkan penggunaannya ke kebutuhan lain," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya