Banyak BUMN Minati Saham LinkAja, Siapa Saja?

LinkAja mengaku tengah menunggu tambahan pemegang saham yang tengah difinalisasi Kementerian BUMN

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2019, 20:51 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2019, 20:51 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno di acara LinkAja.
Menteri BUMN Rini Soemarno di acara LinkAja. Dok: Humas Kementerian BUMN

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja Danu Wicaksana mengatakan sejauh ini pihaknya sedang menunggu konfirmasi dari sejumlah BUMN yang berminat menjadi pemegang saham.

Di antara BUMN yang tertarik ada nama Garuda Indonesia.

"Kita masih menunggu konfirmasi dari beberapa BUMN untuk menyusul tujuh BUMN yang sudah bergabung. Dari beberapa yang mungkin bergabung memang ada AP II, Garuda Indonesia, ada AP I, Pegadaian, Jasa Marga, KAI, ada Taspen," ungkapnya saat ditemui, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Dia mengatakan tentu akan perubahan pada komposisi kepemilikan saham LinkAja dengan masuknya pemegang saham lain. Namun dia enggan memberikan komentar lebih jauh.

"Iya pasti ada perubahan. Tapi kalau itu mohon ditanyakan ke Kementerian (BUMN) ya," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Minat Pegadaian

Buruan Ikutan, Badai Emas Pegadaian Berhadiah Total 10 Milyar Tinggal Hitungan Hari!
Program Badai Emas Pegadaian berhadiah total 10 Milyar rupiah tinggal menghitung hari. Batas akhir periode program ini sampai dengan hari Sabtu, 20 Juli 2019.

Sementara itu, ditemui terpisah, Dirut PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menegaskan minat pihaknya untuk menjadi pemegang saham LinkAja. Sebab ada sejumlah keuntungan yang bakal didapat perseroan.

"Iya (tertarik jadi pemegang saham LinkAja). Pasti dong. Karena kan pembayaran-pembayaran kita bisa menggunakan LinkAja kan sangat murah dan mudah," ungkapnya.

"Kami inginnya kami punya saham di LinkAja. Ini masih dalam pembicaraan,"

Terkait besaran kepemilikan saham, dia masih enggan menjelaskan lebih jauh. "Belum tahu. Kami sih mau agak lumayan. Tapi kan sudah dimiliki banyak orang, sisanya sedikit kan," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya