Jurus Pemerintah Kurangi Impor BBM

Kementerian ESDM juga akan terus mengoptimalkan pencarian minyak dari sumur baru.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Nov 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2019, 12:00 WIB
20150930-Pom Bensin-BBM-SPBU-Jakarta
Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan melakukan sejumlah upaya untuk mengurangi impor ‎Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemangkasan impor ini guna memperbaiki neraca perdagangan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, upaya untuk menekan impor BBM di antaranya dengan menggenjot produksi minyak dalam negeri dari sumur yang sudah operasi. Dengan bertambahnya produksi ini maka bahan baku untuk memproduksi BBM sudah tersedia di dalam negeri.

"Sekarang ini produksi minyak sudah agak turun. Nah, kami upayakan untuk bisa ditingkatkan lagi yang eksisting," kata Arifin, di Jakarta, Senin (4/11/2019).

Selain itu, Kementerian ESDM juga akan terus mengoptimalkan pencarian minyak dari sumur baru. "Sama untuk mempercepat pengusahaan wilayah kerja migas baru," ujarnya.

Menurut Arifin, peningkatan produksi minyak tersebut bakal dibarengi dengan pembangunan kilang di dalam negeri yang berfungsi mengolah ‎ minyak untuk memproduksi BBM.

"BBM harus punya kilang sendiri. Ya itulah, kita harus segera cari sumur baru, paralel nanti kilang minyak yang akan dibangun, akan bisa memanfaatkan bahan baku yang kita develop lagi," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harus Diolah di Dalam

20160114-Melihat Pusat Minyak Mentah Pertamax di Indramayu
Tabung - tabung kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Arifin mengungkapkan, sumber minyak mentah yang ada di Indonesia harus diolah di dalam negeri dengan melakukan pembangunan dan peremajaan kilang. Sebab Indonesia akan mendapat manfaat jika kapasitas kilang dapat memenuhi kebutuhan.

Manfaat tersebut yaitu dapat meningkatkan ketahanan energi nasional karena tidak ketergantungan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari luar negeri.

"Kalau kita enggak punya kilang ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi, kalau short of suplay mendadak kita terpaksa harus cari barang di pasar, harga mahal, kalau ada di sini kan stabil terus," tuturnya.

Dia melanjutkan,‎ dengan mengelola minyak mentah dengan kilang di dalam negeri, maka dapat memangkas biaya pengadaan BBM. Selain itu, juga akan menciptakan nilai tambah karena akan membuka peluang untuk industrik baru.

"Kemudian kalau kita beli terus dari orang lain, yang menikmati nilai tambah karen dia punya processing cost dan margin," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya