Bangun 2 Pabrik, Perusahaan Bahan Peledak Ini Siapkan Dana Rp 2,44 Triliun

Dahana akan membangun pabrik spherical powder propelan dengan kapasitas mencapai 600 ton per tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2019, 13:12 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 13:12 WIB
(Foto: PT Dahana (Persero)
Uji coba roket balistik karya BUMN Indonesia PT Dahana (Foto: PT Dahana)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Dahana (Persero), Budi Antono, membeberkan bahwa ada beberapa proyek strategis yang akan dibangun untuk menggenjot kapasitas produksi komponen bahan peledak tahun mendatang. Salah satunya Perseroan akan membangun pabrik elementes detonator di Subang, Jawa Barat.

Budi mengatakan target penyelesaian pabrik baru ini akan dilakukan dan dimulai pada periode 2019 sampai dengan 2022. Adapun nilai investasi untuk proyek ini mencapai sebesar Rp 147,9 miliar dengan sumber pendanaan dari perusahaan serta pinjaman perbankan.

"Kapasitas pabrik elemented detonator diperkirakan 8 juta pcs per tahun. Untuk kontraktor masih dalam proses pemilihan," kata Budi di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Selain pembangunan pabrik tersebut, di lokasi yang sama pihaknya juga akan membangun pabrik spherical powder propelan dengan kapasitas mencapai 600 ton per tahun. Pembangunan pabrik ini menjadi proyek paling strategis mengingat selama ini Indonesia masih impor untuk bahan baku peluru.

"Propelan itu sangat strategis kita sekarang impor popelan untuk bikin peluru. Sekarang kita impor. Kalau kita bikin pabrik, jadi lebih kokoh. Setiap prajurit 14 butir pertahun sekarang bisa mungkin 2 kali lipatnya," kata dia.

 

Nilai Investasi

Ekspor Bahan Peledak PT Dahana ke Timor Leste
Ekspor Bahan Peledak PT Dahana ke Timor Leste (Dok: Humas Dahana)

Sementara, nilai investasi yang akan disiapkan Perseroan untuk membangun pabrik propelan yakni sebesar Rp 2,3 triliun dengan pembiayaan dari pemerintah melalui Kementerian Pertahanan.

"Pembiayaan dalam negeri Rp 2,3 triliun didanai oleh Dahana gak mungkin, bisa jadi sama pemerintah," imbuh dia.

Adapun target penyelesaian untuk proyek tersebut direncanakan selesai pada 2023 mendatang. Sementara utuk kontraktornya sendiri masih belum ditentukan, dan akan ditunjuk langsung oleh Kementerian Pertahananan.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya