Menhub: Kerja di Pemerintahan Jokowi Sangat Menantang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menceritakan pengalamannya selama menjadi Menteri Perhubungan.

oleh Bawono Yadika diperbarui 14 Nov 2019, 16:08 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 16:08 WIB
Menhub Budi Karya Hadiri Peluncuran Perkumpulan Angkutan Daring Indonesia
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan sambutan serta pengarahan saat Launching Perkumpulan Angkutan Daring Indonesia (PADI) di Gedung Inkoppol, Jakarta, Senin (7/1). (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bercerita kesannya ketika ia bekerja di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kata dia, Jokowi kerap kali memberi tantangan yang tak masuk akal kepada sejumlah menterinya. Akan tetapi, hal inilah yang memacu adrenalin untuk segera dipenuhi.

"Selalu adrenalin dengan Pak Jokowi. Karena tugasnya selalu beyond. Jadi, kita selalu harus full effort," tuturnya di Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Misalnya saja Budi menjelaskan, Jokowi sering kali memberi target tahun untuk suatu proyek yang dikerjakan oleh beberapa kementerian di pemerintahanya.

"Pak Jokowi bilang 2020 soal 5 Bali Baru harus selesai. Kemudian airport sekian harus selesai dibangun. Kita bertanya-tanya apa iya bisa dikerjakan tugas itu? Tapi karena adrenalin keluar, maka kita harus semangat kerjakan itu," ujar Menhub.

Adapun Menhub Budi menyebut ada tiga kesan yang bisa ia gambarkan selama bekerja 2 periode untuk Joko Widodo.

"Pertama menantang, kedua gembira dan terakhir optimistis. Tantangan besar, tapi kita tetap harus optimistis," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Budi Karya Beberkan Agenda Utama Kemenhub 5 Tahun ke Depan

Menhub Budi Karya Pimpin Apel Lebaran 2019
Menteri Perhubungan Budi Karya memberikan keterengan kepada awak media usai apel persiapan pengamanan dan angkutan lebaran 2019 di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (26/5/2019). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi lakukan rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (13/11/2019). Dalam rapat tersebut, Menhub menyampaikan empat agenda utama Kementerian Perhubungan dalam 5 tahun ke depan.

Empat agenda tersebut ialah peningkatan konektivitas dan aksesibilitas mendukung pariwisata, logistik, daerah terdepan, terluar, terdalam dan perbatasan (3TP) dan ibu kota negara (IKN) baru.

"Pada 4 agenda utama tersebut, kami fokus pada peningkatan konektivitas dan aksesibilitas, layanan serta keselamatan dan keamanan," ujar Menhub sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Kamis (14/11/2019).

Adapun tujuan dari fokus agenda ini ialah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah, meningkatkan pelayanan distribusi logistik, membangun konektivitas di wilayah 3T dan membangun infrastruktur transportasi di ibu kota baru.

 

Dampak ke Pertumbuhan Ekonomi

20170108-Menhub Tinjau Proyek LRT Jabodetabek-Jakarta
Menhub Budi Karya Sumadi seusai memantau lokasi pembangunan kereta layang (Light Rail Transit/LRT), rute Cawang-Cibubur di tol Jagorawi Km 13, Jakarta, Minggu (8/1). LRT akan melewati 18 stasiun dengan panjang 42,1 km. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menhub berharap prioritas agenda ini dapat memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi.

Khusus 5 destinasi super prioritas (Bali Baru), diharapkan tercapai nilai devisa pariwisata hingga USD 36,5 miliar.

Selain itu, Kemenhub juga menargetkan tercapainya indeks Kepuasan Layanan Masyarakat dengan skor 90.

"Kami akan memastikan visi Presiden untuk meningkatkan konektivitas dengan paradigma Indonesia sentris berjalan dengan baik," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya