Liputan6.com, Jakarta - Jelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku tak bisa mendesak pelaku industri penerbangan untuk menurunkan harga tiket pesawat.
"Kan kalau yang namanya tiket itu kan business to businees (B2B). Saya tidak bisa melakukan penekanan terhadap mereka," ujar dia di Grand Mercure Hotel, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Akan tetapi, ia mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bisa berupaya untuk meminta harga avtur diturunkan. Sehingga dapat berdampak terhadap penurunan harga tiket pesawat.
"Tetapi yang saya bisa lakukan, dengan avtur turun, dengan efisiensi yang dilakukan, harapannya ada tiket yang lebih murah," dia menambahkan.
Oleh karenanya, pemerintah disebutnya menyiapkan tiga strategi agar penyaluran avtur sebagai bahan bakar pesawat terbang dapat berjalan lancar. Upaya pertama, yakni memastikan ketersediaan avtur di kawasan timur Indonesia.
"Satu yang signifikan adalah, Indonesia bagian timur. Indonesia bagian timur ini sudah sedikit, tempatnya jauh, harga avturnya mahal. Jadi berlipat-lipat. Jadi terjadilah tarif yang tinggi. Kita akan utamakan Indonesia bagian timur itu ada rebalancing harga," tutur Menhub.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Strategi Selanjutnya
Kedua, lanjutnya, Menhub Budi ingin sekali Pertamina selaku pemasok avtur nasional mengkaji structure cost. "Nanti saya enggak mau intervensi, biar (Kementerian) ESDM dan BUMN yang melihat, sehingga secara kolektif ada suatu efisiensi yang dilakukan," sambungnya.
Ketiga, ia juga menekankan adanya pengkajian harga minyak kelapa sawit (crude palm oil) yang relatif mahal. Menhub Budi mengaku telah berbicara dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk mengevaluasi harga jual crude palm oil.
Â
Advertisement
Memangkas PPN Avtur
Strategi pamungkas, Menhub meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati untuk memangkas pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) bagi avtur di wilayah timur Indonesia.
"Kepada Bu Menteri Keuangan, kita memang meminta kalau bisa PPN avtur di Indonesia bagian timur itu lebih murah. Syukur-syukur kalau hilang. Sehingga harga avturnya murah, sehingga operatornya ini bisa berjalan," pungkas dia.