Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga, melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Supadio, telah melaksanakan pengisian avtur perdana di Bandara Singkawang untuk pesawat Super Air Jet tipe Airbus A320 dan Transnusa Aviation Mandiri tipe Airbus A320 pada Senin (20/01).
Langkah ini diambil untuk mendukung operasional penerbangan di bandara baru tersebut, terutama menjelang perayaan Imlek, guna mendukung mobilitas masyarakat serta meningkatkan potensi ekonomi dan pariwisata di wilayah Kalimantan Barat.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya menyatakan bahwa kehadiran Pertamina di Bandara Singkawang merupakan salah satu wujud nyata dalam mendukung pertumbuhan transportasi udara di Indonesia, termasuk wilayah Kalimantan Barat.
Advertisement
"Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan avtur di Bandara Singkawang dan seluruh bandara di Kalimantan Barat dalam kondisi aman. Kami terus mengelola distribusi energi dengan baik, termasuk melalui dukungan dari AFT Supadio, untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan, terutama menjelang periode libur perayaan Imlek," ujar Maya.
Maya mengatakan Pertamina Patra Niaga mendukung operasional Bandara Singkawang dengan menyiagakan 1 unit mobil Refueller berkapasitas tangki 16.000 liter.
Komitmen ini bertujuan untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan serta menjaga pasokan energi secara berkelanjutan.
72 Depot Pengisian Pesawat Udara
Sebagai informasi, Penerbangan Super Air Jet dan Transnusa Aviation Mandiri saat ini melayani rute charter Jakarta – Singkawang PP setiap hari hingga 31 Januari 2025.
Mulai Februari 2025, rute ini direncanakan menjadi penerbangan reguler untuk mendukung kebutuhan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, serta berbagai kegiatan pariwisata di Singkawang dan sekitarnya.
Maya menambahkan secara nasional, Pertamina Patra Niaga saat ini mengelola 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) yang tersebar di seluruh Indonesia, memastikan ketersediaan avtur untuk kebutuhan penerbangan domestik maupun internasional.
Advertisement
Pertamina Patra Niaga Kumpulkan Minyak Jelantah Jadi Biofuel
Pertamina Patra Niaga ikut mendorong pengembangan energi terbarukan. Kali ini dengan mengolah Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah menjadi biofuel. Program ini untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dan mendukung upaya pengurangan emisi karbon.
Rencana ini tertuang dalam program Green Movemement UCO yang mengumpulkan minyak jelantah di sejumlah SPBU dan rumah sakit IHC Pertamina di Jabodetabek dan Bandung pada Sabtu (21/12/2024).
Peluncuran program yang dilaksanakan dalam rangkaian acara MyPertamina Fair Show 2024 dibuka Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan di Istora Senayan Jakarta.Â
“Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendaur ulang minyak jelantah, yang biasa dikenal dengan UCO, agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi biofuel. Dengan menggandeng UCOllect, yang merupakan perusahaan green technology yang berfokus dalam pengelolaan minyak jelantah dan memanfaatkan superapps MyPertamina, kami akan membeli minyak jelantah yang anda kumpulkan di UCOllect Box, UCOllect Box ini akan kami sebar di beberapa SPBU, mitra CSR kami dan RS IHC Pertamina di Jabodetabek dan Bandung,“ jelas Riva.
Program Green Movement UCO ini merupakan program pilot project yang akan berlangsung selama setahun kedepan dengan evaluasi berkelanjutan untuk ekspansi ke lokasi lainnya di Indonesia.
Lebih Lanjut Riva menjelaskan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat dan mempermudah masyarakat dalam mendaur ulang UCO, sekaligus berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
"Pertamina Patra Niaga sendiri telah menggunakan UCO menjadi bauran bahan baku sustainable pada produk avtur untuk menjadi produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang dapat membantu industri penerbangan mengurangi emisi hingga 84% dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional," ungkap Riva.
Â