PLN Diminta Ganti PLTD demi Kurangi Impor BBM

Kementerian ESDM meminta PLN untuk aktif dalam pengurangan impor BBM

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Des 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2019, 11:00 WIB
PLN telah berhasil memperbaiki 3 unit PLTD Silae masing-masing berkapasitas 1,3 MW. (Dok PLN)
PLN telah berhasil memperbaiki 3 unit PLTD Silae masing-masing berkapasitas 1,3 MW. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong PT PLN (Persero) mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di setiap pembangkit listrik yang dioperasikannya. Salah satunya dengan mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, sektor kelistrikan mengikuti fokus mengurangi impor minyak untuk meredam defisit neraca berjalan.

"Saya tidak fokus di penyesuaian harga, tapi mengurangi defisit neraca itu," kata Rida, di Jakarta, Senin (30/12/2019).

Rida mengungkapkan, untuk mengurangi impor minyak, perlu dilakukan penggantian PLTD yang mengkonsumsi BBM dengan pembangkit listrik lain yang sumber energinya ada di dalam negeri.

"Dengan PLTD-PLTD diganti itu bagian itu yang membuat impor," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kapasitas PLTD

PLN telah berhasil memperbaiki 3 unit PLTD Silae masing-masing berkapasitas 1,3 MW. (Dok PLN)
PLN telah berhasil memperbaiki 3 unit PLTD Silae masing-masing berkapasitas 1,3 MW. (Dok PLN)

Dia menyebutkan, total kapasitas PLTD yang masih beroperasi mencapai 2 Giga Watt (GW). Saat ini instansinya sedang melakukan pendataan PLTD yang memungkinkan diganti.‎ Adapun potensi sumber energi yang bisa digunakan untuk menggantikan peran BBM adalah gas.

"Tapi tantangan tidak bisa langsung mengganti jadi gas, gas harganya memang turun, tapi tantangannya transportasinya harus jadi LNG itu harus bangun regasifikasinya. Perlu hub sub hub," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya