Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk Regional JabodetabekJabar melanjutkan kembali pekerjaan pemeliharaan jalan dalam rangka memenuhi Standart Pelayanan Minimal (SPM) dengan rekonstruksi perkerasan di Ruas Tol Jagorawi.
Proses pengerjaan rekonstruksi kali ini akan diprioritaskan pada bahu luar jalan tol.
Pekerjaan akan dimulai pada Senin hari ini (13/1/2020) pukul 10.00 WIB sampai dengan Selasa (21/1/2020) pukul 05.00 WIB. Pekerjaan dilakukan pada Km 16+500 sampai dengan Km 16+170 arah Jakarta dan Km 24+900 sampai dengan Km 24+770 arah Jakarta.
Advertisement
Selama pekerjaan berlangsung, semua lajur di Tol Jagorawi dapat digunakan sebagai jalur lalu lintas. Kecuali pada malam hari sejak pukul 21.00 sampai dengan 06.00 WIB, akan ditutup untuk akses alat berat saat kegiatan pengecoran beton berlangsung.
Baca Juga
"Jasa Marga Regional JabodetabekJabar memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat pemeliharaan jalan tersebut. Untuk mengantisipasi penyempitan jalan yang terjadi akibat rekonstruksi, Regional JabodetabekJabar menyiapkan rambu rambu untuk pengamanan di sekitar lokasi pekerjaan," kata Marketing and Communication Department Head PT Jasa Marga Irra Susiyanti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Total pekerjaan rekonstruksi bahu jalan yang akan diselesaikan adalah sepanjang 1.700 m dengan target rampung pada Februari 2020.
Dengan adanya pekerjaan ini, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan agar tetap berhati-hati, memperhatikan rambu-rambu dan arahan petugas, serta mengatur waktu perjalanan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Daftar Tarif Baru Tol Jagorawi yang Berlaku 19 Desember 2019
Pemerintah akhirnya menyesuaikan tarif tol Jagorawi (Jakarta - Bogor - Ciawi). Kenaikan tarif ini mulai berlaku pada 19 Desember 2019, pukul 00.00 WIB.
Seperti melansir Twitter Jasa Marga @PTJASAMARGA, penyesuaian tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR Nomor 1175/KPTS/M/2019. Â
"#Tol_Jagorawi Dalam Waktu Dekat Akan Diberlakukan Penyesuaian Tarif Ruas Jalan Tol Jakarta - Bogor - Ciawi, Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor 1175/KPTS/M/2019," tulis Jasa Marga dalam Twitternya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan jika Surat Keputusan penyesuaian tarif tol ini sudah terbit sejak 12 Desember 2019 lalu, saat dikonfirmasi Liputan6.com.
"Biasanya mereka minta waktu 1 minggu sosialisasi," jelas dia perihal waktu penerapan tarif baru tol Jagorawi.Â
Adapun, besaran kenaikan tarif tol Jagorawi pada dalam aturan tersebut yaitu Rp 500 untuk kendaraan Golongan I. Sedangkan, untuk kendaraan golongan II naik Rp 2.000.
Sementara, untuk kendaraan golongan III tarifnya turun Rp 1.500. Kemudian, tarif kendaraan golongan IV tak berubah. Sedangkan tarif kendaraan golongan V turun Rp 3.500.
Berikut daftar tarif terbarunya:
Golongan I Rp 7.000 naik dari Rp 6.500
Golongan II Rp 11.500 naik dari Rp 9.500
Golongan III Rp 11.500 turun dari Rp 13.000
Golongan IV Rp 16.000 (tetap)
Golongan V Rp 16.000 turun dari Rp 19.500
Advertisement
Pemerintah Target 5.000 Km Jalan Tol Terbangun dalam 5 Tahun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Dalam lima tahun ke depan pemerintah menargetkan memiliki jalan tol sekitar 4.500 sampai 5.000 km.
Ini disampaikan Jokowi dalam acara Pembukaan Konstruksi Indonesia 2019 di Ji-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (6/11).
"Kita harapkan 5 tahun ke depan berada pada angka kurang lebih 4.500-5.000 km jalan tol," kata Jokowi.Â
Sejak menjabat sebagai Presiden pada tahun 2014, Jokowi mengklaim telah membangun lebih dari 718 km jalan tol. Akhir tahun ini, diperkirakan sudah ada 1.500 km jalan tol yang dibangun.Â
"Kita perkirakan akhir tahun ini kita akan memiliki kutang lebih 1.500 km jalan tol. Ini hanya 5 tahun," ujarnya.Â
Dia melanjutkan, guna terus mendukung pembangunan infrastruktur, pemerintah meningkatkan alokasi anggaran. Dari sebelumnya hanya Rp402 triliun, tahun depan meningkat menjadi Rp430 triliun.Â
Berkat keseriusan pemerintah, peringkat Indonesia dalam rangking pembangunan infrastruktur dunia di 2018 ada di posisi 52. Capaian ini naik 30 peringkat dari posisi sebelumnya di 2010.Â
"Meskipun demikian, kita masih tertinggal dibanding negara lain, ke depan tetap kita fokus infrastruktur meskipun kita geser yang utama SDM," jelas dia. Reporter: Titin S Sumber: Merdeka.com