Sovereign Wealth Fund Terbentuk, Indonesia Kebanjiran Dana Asing USD 20 Miliar

Jokowi berjanji akan menyerahkan draf RUU Omnibus Law kepada DPR RI paling lambat satu pekan ke depan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jan 2020, 16:20 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 16:20 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah tengah memfinalisasi pembentukan badan usaha pengelola investasi negara atau Sovereign Wealth Fund (SWF).

Bila SWF sudah terbentuk, ia memberi bocoran bahwa akan ada dana asing segar senilai USD 20 miliar yang siap masuk ke Indonesia.

"Saya tadi bisik-bisik ke Ketua OJK (Wimboh Santoso) dan Gubernur Bank Indonesia (Perry Wardjiyo). Begitu aturan SWF keluar, akan ada inflow minimal USD 20 miliar," ungkap dia di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Sebagai informasi, aturan mengenai Sovereign Wealth Fund masuk ke dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) yang kini tengah dimatangkan pemerintah.

Adapun dalam RUU Omnibus Law tersebut terdapat 79 Undang-Undang dan 1.244 pasal yang akan direvisi sekaligus. Menurut Jokowi, upaya itu dilakukan lantaran pemerintah ingin mempercepat transformasi ekonomi domestik.

Jokowi berjanji akan menyerahkan draf RUU Omnibus Law kepada DPR RI paling lambat satu pekan ke depan. "Maksimal minggu depan kita akan mengajukan ke DPR yang namanya Omnibus Law," ungkapnya.

Dia pun akan sangat mengapesiasi DPR RI jika dapat menuntaskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law maksimal dalam waktu 100 hari.

"Kita sudah sampaikan ke DPR, mohon ini bisa diselesaikan makeimal 100 hari. Saya angkat jempol saya, dua jempol kalau DPR bisa menyelesaikan ini dalam 100 hari," ujar Jokowi.

 

Uni Emirat Arab Bakal Investasi di Indonesia Rp 312 T, Salah Satunya untuk Ibu Kota Baru

uea
Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Mohamed bin Zayed bertemu di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA, Minggu (13/1/2020) malam. (Biro Pers Istana)

Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyiapkan dana sebesar USD 22,8 miliar atau kurang lebih Rp ‭312,36 triliun untuk berinvestasi di Indonesia melalui Sovereign Wealth Fund.  Dalam investasi ini, UEA akan bekerja sama dengan Softbank, Jepang dan juga dari International Development Finance Corporatio (IDFC) Amerika Serikat (AS).

Kesediaan Pemerintah Uni Emirat Arab menyiapkan dana investasi yang cukup besar itu disampaikan Putra Mahkota UEA, Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA, pada Minggu kemarin. 

“Dibicarakan dari Presiden mengenai Sovereign Wealth Fund waktu tete a tete kebetulan saya ada, bahwa Crowned Prince itu berulang kali mengatakan bahwa Indonesia adalah sahabat kami yang sangat dekat," jelas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip dari laman Setkab, Senin (13/1/2020).

"Dan berulang kali beliau mengingatkan bahwa Indonesia penduduk Islam terbanyak. Jadi, mereka ingin berkontribusi bagi negara Indonesia,” lanjut Luhut.

Luhut menilai, persetujuan yang disampaikan Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed adalah satu deal terbesar mungkin dalam sejarah Indonesia dalam waktu singkat di negara Timur Tengah yaitu United Emirat Arab.

Dengan Sovereign Wealth Fund itu, lanjut Luhut, Uni Emirat Arab akan masuk berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Baru di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bahkan, Luhut mengemukakan, Presiden Jokowi meminta agar Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed menjadi Dewan Pengarah di pembangunan Ibu Kota Baru itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya