Ditawarkan ke UEA, Ini Kelebihan Tanah Mori yang Mirip Nusa Dua Bali

Presiden Jokowi menawarkan investasi di Pulau Mori, Morowali, Sulawesi Tengah kepada Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2020, 20:27 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 20:27 WIB
Mata Air Tembeling, Pesona Tersembunyi Nusa Penida Bali
Nusa Penida yang berada di pulau Dewata ternyata tidak hanya meyimpan pesona keindahan pantainya saja.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menawarkan investasi di Pulau Mori, Morowali, Sulawesi Tengah kepada Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed. Tawaran itu merupakan buah dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan UEA baru-baru ini.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggambarkan Tanah Mori yang dimaksud mirip seperti kawasan Nusa Dua di Bali. Hamparan pantai cantik dari depan dengan panorama pegunungan di belakangnya.

"Ini memang indah sekali, kira-kira 500 meter jaraknya (pantai dan gunung)," kata Luhut di kantornya, Jumat (17/1).

Bila hal ini disetujui, Presiden Joko Widodo kata Luhut, berpikiran akan mengadakan pertemuan internasional di Tanah Mori. Semisal pertemuan G20 atau APEC pada tahun 2023 mendatang.

Konsep pembangunan Tanah Mori pun sudah ditawarkan. Hanya dia enggan membeberkan lebih lanjut. Dia optimis proses pembangunan pun bisa dikerjakan dalam 2 tahun. Apalagi, secara jarak dari bandara terdekat hanya 30 kilometer.

"Dari airport cuma 30 kilometer jaraknya. 2 tahun kan beres. Indonesia kan tukang sulap," katanya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jadikan Tanjung Kelayang Bali Baru, Pemerintah Siapkan Rp 44,2 Miliar

Seharian di Nusa Dua Bali, dari Sepedaan hingga Nonton Tari Legong
Senja di Uluwatu, Bali. (Lioutan6.com/Dinny Mutiah)

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen dalam memberikan dukungan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang disebut sebagai 10 Bali Baru.

Salah satu KSPN yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 adalah Tanjung Kelayang di Bangka Belitung.

Dukungan yang diberikan Kementerian PUPR adalah penataan kawasan dan lingkungan dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Untuk pengembangan infrastruktur di KSPN Tanjung Kelayang menggunakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total sebesar Rp 44,2 miliar secara tahun jamak (multiyears) 2018-2019.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur PUPR dilakukan secara terpadu untuk menunjang pengembangan kawasan strategis nasional, termasuk pariwisata, lumbung pangan, industri, perdesaan, dan perkotaan metropolitan.

"Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur," jelas Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (13/11/2019).

Pada 2018, Kementerian PUPR telah menyelesaikan penataan dan pembangunan kawasan wisata Pantai Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan total anggaran Rp 22 miliar.

Pekerjaannya mencakup pembuatan taman termasuk landmark berupa perahu kayu bertuliskan Welcome Belitung yang menjadi ikon baru Pantai Tanjung Kelayang, peningkatan jalur pedestrian, pembangunan toilet disabilitas, mushala, kolam pasir, arena ketangkasan, meja dan tempat duduk, serta jalur tangga menuju pantai.

Dengan kegiatan Penataan Kawasan Wisata Pantai Tanjung Kelayang di lahan seluas 4.879 m2 diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah melalui berbagai macam strategi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya