Bulog Ekspor Beras Kemasan Renceng ke Arab Saudi

Beras yang diekspor berasal dari pengadaan beras lokal dalam negeri untuk memenuhi permintaan importir Arab Saudi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 05 Feb 2020, 21:34 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 21:34 WIB
Budi Waseso
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog akan mengekspor beras kemasan renceng ke Arab Saudi pekan depan. Langkah tersebut guna memenuhi kebutuhan konsumsi pangan warga negara Indonesia yang bekerja di sana, maupun yang tengah beribadah umrah dan haji di negara tersebut.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mmengatakan, Bulog akan ekspor beras renceng kemasan 250 gram sebanyak delapan kontainer. Sebelumnya, perusahaan importir Arab Saudi telah berkunjung ke Kantor Bulog, melakukan uji rasa, hingga akhirnya melakukan kontrak pembelian beras dengan Bulog.

"Untuk tahap awal ini insya Allah minggu depan, sebanyak delapan kontainer. Semua sudah kita siapkan. Kebetulan yang diminta Arab Saudi sudah dalam produk jadi beras renceng," kata Budi Waseso seperti dikutip dari Antara, Rabu (5/2/2020).

Pria yang juga akrab dipanggil Buwas ini menjelaskan, ekspor beras ke Arab Saudi ini tidak hanya berhenti pada jenis beras renceng saja, melainkan juga pada beras kemasan 5 kilogram dan 10 kilogram pada tahap selanjutnya.

Ada pun beras yang diekspor ini berasal dari pengadaan beras lokal dalam negeri untuk memenuhi permintaan importir Arab Saudi. Namun demikian, Buwas enggan menyebutkan nilai ekspor beras renceng itu.

"Bagi saya ini bukan soal nilainya, berarti kita sudah bisa ekspor, karena itu justru menguntungkan buat kita," kata Buwas.

Buwas menegaskan bahwa beras yang diekspor tersebut sudah terjangkau, seperti yang diinginkan pihak Arab Saudi. Kondisi tersebut mengingat harga beras Indonesia umumnya sulit bersaing di luar negeri karena tingginya biaya produksi.

Ada pun saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 1,8 juta ton, terdiri dari beras CBP (cadangan beras pemerintah) sebanyak 1,7 juta ton dan beras komersial 121.162 ton.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bulog Jual 250 Ton Beras Premium lewat Aplikasi Digital di 2019

20160608-Gudang Bulog-Jakarta- Johan Tallo
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Perum Bulog terus menggenjot pertumbuhan sekaligus mengoptimalkan penjualan komersial melalui platform e-commerce bernama PangananDotCom di aplikasi Shopee.

Sejak dibuka pada Agustus 2019 lalu, Bulog berhasil menjual 250 ton beras premium lewat aplikasi ini hingga akhir 2019.

Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal memaparkan, beberapa bahan sembako yang paling laris dipesan oleh konsumen melalui platform e-commerce PangananDotCom mayoritas adalah produk beras. 

Seperti Beras Eunak 5kg, Caping Emas Merah 1kg, Beras Nanas madu 5kg, Beras Tanimakmur 5kg, dan Beras Selerakita 5kg.

Selain itu, ia menambahkan, masih ada lagi 214 jenis produk yang tersedia di e-commerce PangananDotCom sehingga dapat memberikan pilihan yang sangat beragam sesuai dengan kebutuhan konsumen.

"Peningkatan pertumbuhan transaksi pembelian melalui PangananDotCom meningkat 35 persen dari bulan Agustus 2019 saat soft launching hingga Desember 2019 kemarin. Sehingga kami terus optimis untuk menjangkau konsumen melalui platform online," kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/1/2020).

Iqbal percaya bahwa penjualan melalui PangananDotCom dapat menjawab tantangan di era industri 4.0 dalam memberikan kemudahan dan pengalaman berbelanja sembako dengan mudah, serta bisa menjangkau seluruh Indonesia.

"Kesempatan kerjasama ini harus ditangkap sebaik-baiknya untuk menjangkau pelanggan di seluruh Indonesia serta memberikan pengalaman berbelanja sembako secara online," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya