Bulog Gelontorkan 120 Ton Beras untuk Korban Bencana Alam di Januari 2020

Sepanjang Januari 2020 cukup banyak bencana alam yang telah terjadi di seluruh Indonesia. Salah satunya banjir.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Jan 2020, 09:31 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 09:31 WIB
Bulog Sumsel Hanya Serap 31 Persen Beras Petani Lokal
Stok beras di gudang Perum Bulog. (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog sampai dengan pekan kedua Januari 2020 telah menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 120 ton untuk beberapa daerah yang mengalami bencana alam. Antara lain DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Utara, Aceh, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Papua.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, mengatakan sepanjang Januari 2020 cukup banyak bencana alam yang telah terjadi di seluruh Indonesia. Menurut dia, Bulog siap menggelontorkan cadangan beras yang dimiliki pemerintah.

Iqbal mengabarkan, pihaknya pada 2019 lalu telah berhasil mengelola stok CBP hingga 2 juta ton lebih.

"Selain untuk penyaluran bencana alam, beras CBP ini juga digunakan untuk kegiatan operasi pasar yang sekarang bernama Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) untuk menstabilkan harga," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1/2020).

Bank Indonesia pada Januari 2020 ini telah memprediksi inflasi sebesar 0,41 persen dengan rata-rata inflasi secara bulanan dari 2016 hingga 2019 mencapai 0.64 persen.

Bulog pun memantau, harga pangan pokok seperti beras telah mengalami kenaikan akibat banjir yang melanda wilayah Jabodetabek hingga Banten.

Berdasarkan hasil survei harga beras yang dilakukan oleh Perum Bulog di wilayah Jakarta hingga pekan kedua Januari 2020, harga beras tertinggi mencapai Rp15 ribu per kg.

Sementara harga beras standar medium berkisar Rp10.935 per kg dengan gabah kering panen (GKP) tingkat penggilingan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada kisaran Rp 5.313 per kg dengan tren kenaikan 2,11 persen.

Melihat situasi ini, Iqbal menyampaikan, Bulog siap menstabilkan harga pangan utama seperti beras pasca bencana.

"Kami siap untuk menjalankan tugas untuk menstabilkan harga bahan pangan pokok pasca bencana yang melanda sejumlah daerah di Indonesia," kata dia.

Selain beras, Bulog juga menyatakan kesiapan untuk mengamankan harga pangan pokok lain di pasar dengan stok yang dimiliki. Seperti beras sebesar 1,9 juta ton, gula pasir 1.500 ton, daging sapi dan kerbau 1.000 ton, serta minyak goreng 1.000 kg Liter.

"Dengan stok pangan pokok yang dikuasai tersebut, Perum Bulog sangat yakin bisa menjaga kestabilan harga pangan pokok di seluruh Indonesia," seru Iqbal.

Kelapa Gading Terendam Banjir, Bagaimana Nasib Gudang Bulog?

20160608-Gudang Bulog-Jakarta- Johan Tallo
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Intensitas hujan yang lebat membuat sejumlah titik di ibu kota terendam banjir pada hari pertama di 2020. Salah satunya yaitu wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Lantas bagaimana nasib beras dan gudang Bulog yang ada di wilayah tersebut?

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal menyatakan, sejauh ini beras dan gudang milik Bulog yang ada di wilayah Kelapa Gading masih aman.

"Alhamdulillah gudang dan komoditi Bulog sampai dengan sekarang aman. Jajaran kita di lapangan telah melakukan langkah antisipasi untuk mengamankan komoditi kita," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Menurut Iqbal, gudang Bulog di wilayah Kelapa Gading memang sempat terendam banjir, namun untungnya tidak sampai merendam komoditas yang ada di dalamnya.

"Di Kelapa Gading ada sedikit mas, tapi tidak sampai mengenai komoditas kita, beras dan daging. Sebagian besar beras. Prinsipnya aman (dari banjir). Jajaran kita di lapangan sudah melakukan antisipasi untuk menyelamatkan," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya