Bulog Siapkan Skenario Distribusi Beras Jika Lockdown

Bulog menyebut puncak panen raya padi akan jatuh di pertengahan April 2020, sehingga dipastikan stok beras nasional dapat terpenuhi.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 20:15 WIB
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengunjungi Gudang di Kelapa Gading
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengunjungi Gudang di Kelapa Gading (dok: Tira)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas memastikan telah mengantongi sejumlah skenario distribusi beras apabila kebijakan lockdown diberlakukan oleh pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Perum Bulog untuk skenario jika terjadi lockdown adalah dengan memprioritaskan pengadaan (beras) dalam negeri," kata Buwas saat menggelar rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI pada Kamis (9/4/2020).

Pasalnya ia menyebut puncak panen raya padi akan jatuh di pertengahan April 2020, sehingga dipastikan stok beras nasional dapat terpenuhi.

Terkait mekanisme penjualan sejumlah bahan pangan pokok kepada masyarakat, Bulog akan menerapkan strategi penjualan secara online, seperti melalui rumah pangan kita (RPK), pemesanan dari mitra binaan, e-commerce atau menghubungi petugas bulog. 

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerumunan massa dan mengurangi aktifitas masyarakat ke luar rumah saat lockdown terjadi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Distribusi Beras Terhambat

Buwas Bahas Anggaran dan Kinerja Bulog Bersama DPR
Dirut Perum Bulog Budi Waseso memberi penjelasan kepada Komisi IV DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/6/2019). Rapat membahas RKA Kementerian dan Lembaga Tahun 2020, evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I dan kinerja Bulog selama tahun 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Diakuinya saat lockdown berlangsung akan menyebabkan penyerapan dan distribusi beras ke luar wilayah sentral produksi akan terhambat.

Namun, jika lockdown urung dilaksanakan Buwas mengusulkan mekanisme sentralisasi pangan dapat dilakukan melalui perum bulog sebagai operator untuk membantu pemerataan stok pangan di Indonesia.

Oleh karenanya masyarakat diminta tidak panik, karena Buwas menyebut hingga Kamis (9/4) total stok beras nasional berada di kisaran 1,44 juta ton beras terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,39 juta ton beras dan beras komersial sebesar 53 ribu ton beras.

"Manajemen serta jajaran perum bulog senantiasa berkomitmen menjaga ketahanan pangan di tengah beratnya tantangan yang dihadapi," tandas dia.

Sulaeman

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya