Ekspor Perikanan di Kuartal I 2020 Tembus USD 1,24 Miliar

Nilai ekspor kumulatif hasil perikanan pada kuartal I 2020 mencapai USD 1,24 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2020, 17:30 WIB
KKP Dorong Ekspor Hasil Tangkap Ikan Nelayan Tradisional
Nelayan menurunkan ikan hasil tangkapan laut di Muara Baru, Jakarta, Kamis (29/3). Untuk mendorong ekspor komoditas perikanan KKP akan memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowo mengatakan nilai ekspor kumulatif hasil perikanan pada triwulan pertama 2020 mencapai USD 1,24 miliar. Meningkat 9,82 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019.

"Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia selama Januari–Maret 2020 mencapai USD1,24 miliar atau meningkat 9,82 persen," kata Nilanto dalam keterangan pers yang diterima Merdeka.com, Jakarta, Sabtu (18/4).

Dari jumlah tersebut volume ekspor hasil perikanan mencapai 295,13 ribu ton. Meningkat 10,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai USD 427,71 Juta. Meningkat 6,34 persen dibanding ekspor Februari 2020. Sementara dibanding Maret 2019 meningkat 3,92 persen

Adapun volume ekspor perikanan tersebut mencapai 105,2 ribu ton. Meningkat 15,37 persen dibandingkan dengan eskpor pada Februari 2020. Jika dibandingkan Maret 2019 meningkat 4,89 persen.

Nilanto memaparkan, kenaikan nilai ekspor perikanan Indonesia selama periode Januari – Maret 2020 dipengaruhi oleh penutupan dan pembatasan impor ke Tiongkok sejak awal tahun 2020 akibat wabah corona virus di negara tersebut. Akibatnya aktifitas negara-negara eksportir seperti Indonesia juga membelokan arah ekspor ke pasar Amerika Serikat dan Eropa sebagai pasar terbesar untuk komoditas udang dan TTC.

Tak hanya itu, kenaikan ekspor terutama untuk bahan baku olahan, pasokan retail, ikan yang siap saji dan tahan lama seperti ikan kaleng.

Indonesia juga memanfaatkan dengan mengisi pangsa pasar ekspor milik Tiongkok yang menurun akibat pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui sebelum terjadi pandemi China merupakan eksportir produk perikanan terbesar di dunia.

Negara Tujuan Ekspor

Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat ini, Amerika Serikat menempati urutan pertama dari lima negara tujuan utama ekspor selama Januari–Maret 2020. Nilai ekspor ke negeri Paman Sam itu mencapai USD 508,67 juta atau 40,97 persen. Di peringkat kedua, Tiongkok dengan nilai USD173,22 juta atau 13,95 persen.

Ketiga ada negara-negara di ASEAN dengan nilai USD162,29 juta atau 13,07 persen. Keempat, Jepang dengan nilai USD 143,82 juta atau 11,59 persen. Kelima Eropa dengan nilai USD 82,05 juta atau 6,61 pe4sen.

Dari sisi komoditas, udang mendominasi ekspor ke negara-negara tersebut dengan nilai mencapai USD 466,24 juta atau 37,56 persen. Disusul tuna-tongkol-cakalang (TTC) dengan nilai USD 176,63 juta 14,23 persen.

Kemudian cumi-sotong-gurita dengan nilai USD131,94 juta atau 10,63 persen. Selanjutnya, rajungan-kepiting dengan nilai USD 105,32 Juta atau 8,48 persen dan rumput laut dengan nilai USD 53,75 Juta atau 4,33 persen.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya